Saat membaca komentar mas albri di postingan sebelumnya "Penyebab Keputihan dan penanggulangannya pada Wanita", beliau berkomentar kalau keputihan itu juga bisa dialami oleh pria saya sedikit tidak percaya, berniat mau googling dan mencari download ebook gratis tentang Keputihan, tapi ternyata tidak ditemukan. Akhirnya Googling dan ada sedikit pencerahan bahwa memang keputihan bisa menimpa kaum lelaki.
Keputihan bukan cuma milik wanita. Lelaki juga bisa kena. Mungkin dari istri di rumah. Bisa jadi dari wanita idaman lain (WIL). Keputihan wanita tidak selalu normal. Bisa saja itu sebagai gejala kanker kandungan.
Tuan Pet, 43 tahun, sekali dalam hidupnya baru mendengar kalau lelaki bisa kena penyakit keputihan. Kali ini justru menimpa dirinya. Ia tadinya tidak tahu kenapa dokter mendiagnosis kalau dia kena keputihan.
Waktu dokter bertanya, dia memang mengaku suka merasa gatal di ujung kemaluannya beberapa hari ini. Tidak ada keluar apa-apa seperti yang dikeluhkan istrinya dalam seminggu terakhir. Istri Tuan Peter positif keputihan. Hasil periksa usap vagina positif jamur Candida albicans. Gatal di vagina istrinya runyam minta ampun, sampai lecet bibir kemaluannya digaruknya. Lendir kemaluan keluar putih seperti susu, dan berubah seperti bedak setelah mengering.
Mengapa Keputihan ?
Keputihan memang penyakit perempuan. Umumnya pada yang sudah lewat akil baligh walaupun kita tahu keputihan bisa menimpa wanita berusia kanak-kanak juga. Biasanya sebab higiene sekitar kemaluan mungkin kurang terjaga. Air cebok, cara cebok, terlambat menukar pembalut, merupakan beberapa sumber penyebabnya.
Sejumlah kajian di Jakarta mendapati, air kamar mandi di tempat-tempat umum tercemar jamur atau parasit penyebab keputihan. Paling sering cemaran parasit Trichomonas vaginalis.
Kebiasaan perempuan Indonesia sehabis berkemih menyiram kemaluan dengan air. Kondisi demikian yang menyebabkan kemaluan wanita selalu basah. Tidak bermasalah bila airnya bersih dan terbebas dari bibit penyakit. Namun, bisa berakhir dengan penyakit keputihan bila air, gayung, atau bak air di tempat-tempat umum sudah tercemar.
Dari mana cemarannya?
Tentu dari perempuan yang menggunakan kamar mandi atau kamar kecil di tempat umum. Entah dari jemari tangannya yang sudah tercemar bibit penyakit, dari cipratan air ceboknya yang mungkin memasuki air di bak, atau menyentuh gayungnya selama melakukan kegiatan berkemih di situ.
Kita tahu, kemaluan wanita itu berhubungan amat terbuka dengan dunia luar. Apabila sekitar muara vagina wanita kurang terjaga kebersihannya, apa saja dari luar bisa mencemarinya.
Namun, beruntung karena normalnya di sekitar muara vagina terdapat kuman yang hidup berdampingan dengan tubuh. Kuman yang tidak menyebabkan penyakit, melainkan memproduksi zat masam yang bermanfaat sebagai pelindung vagina. Zat masam yang melumasi sekitar muara vagina (vulva) yang bikin kemaluan wanita selalu mampu mengenyahkan serangan bibit penyakit.
Itu makanya, sering membersihkan muara vagina atau daerah vulva justru merugikan. Sebab dengan begitu kuman bersahabat yang berguna bagi tubuh akan musnah, dan suasana vagina yang masam, tiada lagi. Pada kondisi tanpa pelindung demikian, vagina jadi lebih rentan diserang bibit penyakit.
Keputihan karena jamur candida seperti Nyonya Pet, di atas, yang manifestasi keputihannya menyerupai susu kental, selain keluhan gatal yang hebat, dan berbau anyir. Praktisnya, tanpa perlu memeriksa dulu di laboratorium, dokter bisa langsung memberi obat hanya dari melihat sifat keputihannya.
Keputihan yang disebabkan oleh parasit paling sering ditemukan setelah frekuensi keputihan oleh jamur. Warnanya cenderung kekuningan. Sama-sama flek di pakaian dalam, selain gatal, dan berbau juga.
Keputihan lainnya disebabkan oleh kuman Gardnella vaginalis. Warna keputihannya semu kehijauan.
Suami Ikut Diobati ?
Begitu istri positif keputihan, dokter langsung memberi obat antikeputihan. Ada obat yang dimasukkan ke liang vagina (ovula), ada yang diminum. Jenis obat untuk jamur, parasit, dan kuman, tentu saja tidak sama. Bila obatnya tidak tepat, tentu keputihannya tidak kunjung menyembuh.
Adakalanya keputihan merupakan gabungan dari dua atau lebih penyebab. Selain jamur, mungkin disertai parasit dan kuman juga. Untuk itu jenis pengobatannya pun berbeda. Perlu pembasmi untuk ketiga jenis penyebabnya.
Selain istri, suami juga perlu ikut diobati. Tujuannya agar istri bisa tuntas sembuh. Sebab bila suami tidak ikut diobati, dan hanya istri yang berobat, setelah istri sembuh, suami mungkin sudah tertular. Suami yang sudah tertular bisa menularkan kembali ke istri setelah istri diobati. Kemudian keputihan istri pun kambuh lagi.
Untuk itulah, pada kasus keputihan dalam keluarga, suami wajib diobati juga. Suami akan tertular keputihan dari istri jika tetap melakukan seks sebelum istri selesai diobati. Suami juga perlu diobati, agar tidak terjadi fenomena pingpong, yaitu istri yang sudah sembuh kena lagi dari suami yang tidak diobati. To be Continued ...
Source : Dr. Handrawan Nadesul, Dokter Umum
8 Komentar:
Jangan jangan...saya.....kep****an
kalau saya kegantengan gimana om ?? halllahhh gubrak :))
huahahaha hebat, gara2 aku ya om....
aku bacanya di koran
waduh emangnya keputihan itu penyakit ya?! aku kirain sebuah solusi membuat kulit menjadi putih...he3x tapi yang pasti keputihan itu njijik'i alias kemproh..!!! he3x
wahhh sekarang saya lage anyang-ayangan apa itu gejala keputihan ya kang?
great site!!! xlinks?? ^__^
lho bukannya pada suka kalo putih :D
itulah kalau terlalu banyak konsumsi kapur sirih, lha kok?? :))
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.