Mbah Gendeng Mabok karena 'nyekek botol' mungkin tidak aneh, akan tetapi jika ada Buaya Mabok Duren saya penasaran juga. Jadi inget salah satu sahabat saya beberapa hari yang lalu menawarkan Sop Duren yang katanya enak sekali rasanya apalagi kalau makan Sup Duren dicampur dengan Roti Buaya 'Darat'.
Kalau ada yang belum tahu apa itu Sup Duren ( Durian montong, yg dagingnya tebal, rasanya manis gurih. Ditaro dimangkuk. Dikasih es + santan + susu kental manis). Sangat mirip dengan Sup Buah ditambah duren, akan tetapi Sup Duren biasanya tanpa dicampur buah-buahan terlalu banyak kecuali untuk menambah cita rasa ditambah sedikit strawberry atau potongan buah mangga kecil-kecil.
Banyak cara mengekspresikan kekecewaan terkait aparat penegak hukum yang masih bermain mata seperti yang disebut dalam rekaman Anggodo Widjojo. Setelah sebelumnya Adhie Masardhi membuat Puisi Negeri Para Bedebah.
Mantan anggota DPR dari PAN, Alvin Lie pun menorehkan sebuah puisi. Alvin juga sangat sedih melihat DPR yang tidak peka dengan kasus ini.
Dia geram, karena DPR terkesan tidak mewakili suara rakyat yang sangat kritis terhadap terkuaknya makelar kasus (markus) dalam kasus dua pimpinan KPK nonaktif, Chandra M Hamzah dan Bibit S Rianto.
Untuk mengekspresikan kekecewaannya juga, Alvin juga menulis sebuah puisi dengan judul 'Buaya Mabok Duren'. Hanya Alvin yang mengetahui apa makna yang terkandung di puisi ciptaannya. Berikut syair puisi Alvin Lie
Kalau ada yang belum tahu apa itu Sup Duren ( Durian montong, yg dagingnya tebal, rasanya manis gurih. Ditaro dimangkuk. Dikasih es + santan + susu kental manis). Sangat mirip dengan Sup Buah ditambah duren, akan tetapi Sup Duren biasanya tanpa dicampur buah-buahan terlalu banyak kecuali untuk menambah cita rasa ditambah sedikit strawberry atau potongan buah mangga kecil-kecil.
Banyak cara mengekspresikan kekecewaan terkait aparat penegak hukum yang masih bermain mata seperti yang disebut dalam rekaman Anggodo Widjojo. Setelah sebelumnya Adhie Masardhi membuat Puisi Negeri Para Bedebah.
Mantan anggota DPR dari PAN, Alvin Lie pun menorehkan sebuah puisi. Alvin juga sangat sedih melihat DPR yang tidak peka dengan kasus ini.
"Sangat menyedihkan. Suara wakil rakyat kok tidak sesuai dengan jeritan yang diwakili. Sangat menyedihkan," kata Alvin berang kepada detikcom, Jumat (6/11/2009).Alvin menyampaikan ungkapan dari hati sanubarinya setelah menyaksikan Rapat Kerja antara Komisi III DPR dengan Kapolri pada Kamis-Jumat dinihari.
Dia geram, karena DPR terkesan tidak mewakili suara rakyat yang sangat kritis terhadap terkuaknya makelar kasus (markus) dalam kasus dua pimpinan KPK nonaktif, Chandra M Hamzah dan Bibit S Rianto.
Untuk mengekspresikan kekecewaannya juga, Alvin juga menulis sebuah puisi dengan judul 'Buaya Mabok Duren'. Hanya Alvin yang mengetahui apa makna yang terkandung di puisi ciptaannya. Berikut syair puisi Alvin Lie
Buaya Mabok Duren
Duren si raja buah
Harum aroma
Nikmat rasanya
Kebanggaan Indonesia
Duren kini lain lagi
Muncul di Mahkamah Konstitusi
Ini duren atau upeti
Bikin buaya lupa diri
Buaya mabok duren
Suara rakyat tak didengar
Buaya mabok duren
Tak jelas mana salah mana benar
Buaya mabok duren
Lukai rasa keadilan
Buaya mabok duren
Bikin rakyat naik pitam
Duren oh Duren
Buaya kok mabok duren
* Alvin Lie 05Nov 2009
3 Komentar:
kebetulan di palembang lagi musim duren, klo ada buaya yang masih kurang silahkan aja kepalembang... hehehe
belah duren dulu tuh si pawangnya :)) ntar salah belah kale =))
pas pisan puisina, emang lagi mabok bentar lagi jackpot sepertinya
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.