Patah tumbuh hilang berganti, itu selalu terjadi dalam kehidupan. Seperti Maria Ozawa Miyabi adalah fenomena baru dalam dunia industri film porno di Asia setelah berakhirnya era Asia Carrera pada tahun 90-an yang mati karena AIDS.
Dalam rekaman itu, Dani dan Nana melakukan survei 3 minggu sebelum ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.
Video Persiapan Pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton
Begitupun Tewasnya Noordin M Top, teroris yang selama sembilan tahun buron oleh kepolisian, disinyalir oleh pengamat intelijen akan ada penggantinya, apakah calon pengganti Noordin M Top sudah ada ?Isi Laptop Noordin M Top akhirnya dibeberkan polisi. Dalam laptop Noordin terdapat rekaman dua pelaku bom bunuh diri, Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan Maulana.
Dalam rekaman itu, Dani dan Nana melakukan survei 3 minggu sebelum ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.
Video Persiapan Pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton
"Tanggal 21 Juni 2009, tiga minggu sebelum peledakan Dani dan Nana melakukan meeting di lapangan di depan Ritz Calrton dan Marriott," kata Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (29/9), seperti dilansir VIVAnews.
Nana dan Dani juga tampak jogging dan stretching di lapangan depan Marriott dan Ritz Carlton. Dalam rekaman, tampak Nana dan Dani memakai celana olahraga panjang dan kaus lengan panjang mirip sweater.
Keduanya juga tampak sedang berbincang di taman depan dua hotel nahas itu.
"Berdasarkan pembuktian yang diperoleh di Mojosongo, Solo [tempat Noordin ditembak mati], itu adalah survei sasaran peledakan," tambah Petrus.
Dani dan Nana meledakan dua hotel mewah di Jakarta, Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada 17 Juli 2009. Pasca peledakan itu, polisi memburu Noordin M Top yang dipercaya dalang dari serangan teror tersebut.
Lolos dari penggerebekan Temanggung, nyawa Noordin melayang dalam penggerebekan di Solo.
Noordin tewas bersama tiga pengikutnya yakni Ario Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji alias Dayat alias Mistam Husamudin, Adib alias Susilo, dan Bagus Budi Pranoto alias Urwah.
"Nana dan Dani melakukan survei sasaran ledakan 3 minggu sebelum ledakan," ujar Kanit Cyber Crime Mabes Polri Kombes Pol Petrus Reinhard Golose dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Selasa (29/9/2009).
Dalam jumpa pers tersebut, Petrus menampilkan video rekaman. Video rekaman itu diambil oleh Syaifudin Zuhri. Tampak Dani yang sempat berbicara di depan kamera namun tidak jelas perkataannya.
Petrus mengatakan, pada 21 Juni 2009 pukul 07.33 WIB, Dani dan Nana melakukan olahraga pemanasan di lapangan Ambassador dengan latar belakang Hotel JW Marriott.
"Kemudian pukul 07.40 WIB (di tanggal yang sama), mereka lari jogging di depan Hotel JW Marriott," jelasnya.
Pada 23 Juni 2009, ada pembicaaran dari para pelaku soal target pemboman. Salah satunya dalam pembicaraan mereka menyebut Kuningan bukan jalan tapi daerah. Pada 28 Juni 2009 pukul 17.40 WIB, Dani dan Nana duduk di lapangan Ambassador persis di belakang target.
"Pada saat duduk di lapangan tersebut, itu ada kata-kata dari Syaifudin Zuhri, Amerika Serikat hancur, Australia hancur, Indonesia hancur," katanya.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.