Transkrip Rekaman KPK yang isinya cukup menghebohkan, Isi Traskrip yang menyebut beberapa nama diantaranya Abdul Hakim Ritonga dikabarkan sebagai salah satu nama yang disebut dalam transkrip rekaman KPK.
Isi Transkrip Rekaman Pembicaraan tersebut mulai beredar sejak 25 Oktober lalu, jika benar maka pernyataan dua pimpinan KPK non aktif Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto bahwa ada rekayasa, bukan lagi sebuah tudingan tak berdasar.
Selain Ritonga, transkrip juga menyebutkan naman mantan Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Wisnu Subroto.. Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar jumpa pers terkait rekaman dugaan kriminalisasi terhadap dua pimpinan (non aktif) KPK, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto.
Video Rekaman KPK
Ketua sementara KPK, Tumpak Hatorangan Pangabean, dalam jumpa pers di Gedung KPK beberapa saat lalu mengatakan, bahwa rekaman pembicaraan itu ada dan merupakan dokumen hasil penyelidikan KPK
Hasil rekaman percakapan itu menurut Tumpak, tentunya akan diminta polisi untuk membuat terang suatu perkara dan agar tidak ada tekanan dari pihak manapun terhadap KPK.
Inilah Isi Transkrip Rekaman Pembicaraan yang Menghebohkan Itu :
Soal rekaman yang diduga sebagai pangkal rekayasa kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi sampai saat ini masih terus menjadi perbincangan. Pembicaraan diduga dilakukan oleh petinggi di Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto, dan Anggodo Widjaja, adik tersangka korupsi Anggoro Widjaja.
Ada yang tahu bagaimana cara menyadap Telepon atau Handphone (HP) ?
Isi Transkrip Rekaman Pembicaraan tersebut mulai beredar sejak 25 Oktober lalu, jika benar maka pernyataan dua pimpinan KPK non aktif Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto bahwa ada rekayasa, bukan lagi sebuah tudingan tak berdasar.
Selain Ritonga, transkrip juga menyebutkan naman mantan Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Wisnu Subroto.. Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar jumpa pers terkait rekaman dugaan kriminalisasi terhadap dua pimpinan (non aktif) KPK, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto.
Ketua sementara KPK, Tumpak Hatorangan Pangabean, dalam jumpa pers di Gedung KPK beberapa saat lalu mengatakan, bahwa rekaman pembicaraan itu ada dan merupakan dokumen hasil penyelidikan KPK
Hasil rekaman percakapan itu menurut Tumpak, tentunya akan diminta polisi untuk membuat terang suatu perkara dan agar tidak ada tekanan dari pihak manapun terhadap KPK.
Inilah Isi Transkrip Rekaman Pembicaraan yang Menghebohkan Itu :
Soal rekaman yang diduga sebagai pangkal rekayasa kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi sampai saat ini masih terus menjadi perbincangan. Pembicaraan diduga dilakukan oleh petinggi di Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto, dan Anggodo Widjaja, adik tersangka korupsi Anggoro Widjaja.
Berikut transkrip rekaman tersebut seperti dimuat di Kompas edisi cetak, Selasa (27/10).Sebagaimana telah diketahui, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Markas Besar Kepolisian RI atas tuduhan menerima suap dan penyalahgunaan wewenang karena menerbitkan surat pencekalan terhadap Anggoro Widjojo dan mencabut surat cekal Joko Soegiarto Tjandra, bos PT Era Giat Prima yang pernah tercatat sebagai salah satu aktor dalam skandal Bank Bali beberapa tahun lalu.
Wisnu ke Anggodo (23 Juli 2009:12.15)
"Bagaimana perkembangannya."
"Ya, masih tetap nambahin BAP, ini saya masih di Mabes."
"Pokoknya berkasnya ini kelihatannya dimasukkan ke tempatnya R (nama salah satu pucuk pimpinan kejaksaan), minggu ini, terus bali ke sini, terus action,"
Anggoro ke Anggodo (24 Juli 2009:12.25)
"Yo pokoke saiki berita acarane dikompliti."
"Wis gandeng karo Ritonga kok de'e."
"Janji ambek Ritonga, final gelar iku sama kejaksaan lagi, trakhir Senen."
"...Sambil ngenteni surate RI-1 thok nek?"
"Lha kon takok'o Truno, tho."
"Yo mengko bengi, ngko bengi dek'e."
Anggodo ke Wisnu (30 Juli 2009:19.13)
"Pak tadi jadi ketemu?"
"Udah, akhirnya Kosasih yang tau persis teknis di sana. Suruh dikompromikan di sana, Kosasih juga sudah ketemu Pak Susno, dia juga ketemu Pak Susno lagi si Edi. Yang penting kalo dia tidak mengaku susah kita."
"Yang saya penting, dia menyatakan waktu itu supaya membayar Chandra atas perintah Antasari."
"Nah itu."
"Bukan Pak, dia memerintahkan nyerahken ke Chandra yang Bapak juga tahu kan karena kalo ga ada yang memerintah Chandra Pak, enggak nyambung uang itu Iho."
"Memang keseluruhan tetap keterangan itu, kalau Edi nggak ngaku ya biarin, yang penting Ari sama Anggodo kan cerita itu."
"Kan saksinya kurang satu."
"Saksinya akan sudah 2, Ari sama Anggodo."
"Saya bukan saksi, saya kan penyandang dana kan."
"Kenapa dana itu dikeluarkan karena saya disuruh si Edi kan, sama saja kan, ha-ha-ha...."
"Suruh dia ngakulah Pak, kalau temanan kayak gini, ya percuma punya teman."
source : http://nasional.kompas.com
Ada yang tahu bagaimana cara menyadap Telepon atau Handphone (HP) ?
41 Komentar:
memang kasus rekayasa bikin repot semua... jaksa agung sama kapolri makin sakit kepala saja.... selamat pusing dan stress.... ada sebab ada akibat, ingat Allah Maha Segalanya. Nanti Allah yang balas kalau ini terus dipaksakan...
Yang busuk akhirnya akan ketahuan juga
Ya Tuhan Kami, kami telah beriman, ampunilah dosa kami, rahmatila kami.... Mari kita tegakkan Tobat Nasukhah Akbar agar negeri ini, negeri yang kita cintai, dijahkan dari malapeta... sudah banyakbukti, kalo Allah SWT marah... Ya Allah Ampunilah kami...
Lakukn pemilu ulang karena sby sudah tidak pro terhadap pemberantasan korupsi .
Presiden milih berbijaksana katanya.. Sebagai presiden, dia punya hak untuk minta rekaman itu kan, liatin baik2 asli ato ga.. wong namanya disebutin ko..
Ada Skenario BESAR dalam Rekayasa Kriminalisasi buat melemahkan fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemerintah dalam hal ini POLRI & Kejaksaan sepertinya perlahan-lahan ingin menghilangkan keberadaan lembaga KPK yang selama ini telah banyak mengungkapkan & menyidik kasus-kasus korupsi di tanah air bahkan kasus-kasus korupsi besar yang sudah melibatkan pejabat-pejabat teras pemerintahan & anggota Dewan Perwakilan Rakyat sekalipun. Hal ini terbukti dengan prestasi gemilang KPK dalam mengungkapkan Kasus Suap Alih Fungsi Hutan Lindung atas diri Al Amin Nur Nasution (anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PPP) dan juga Kasus Suap atas diri Jaksa kasus BLBI Urip Tri Gunawan.
Maju Terus KPK & Pantang Menyerah! Hidup KPK! Berantas Tuntas Tanpa Pandang Bulu Segala Bentuk Korupsi Di Bumi Pertiwi Indonesia Yang Kita Cintai Ini!!!
ADA UNGKAPAN JAWA ,,BECIK KE TITIK OLO KETORO" KALAU YANG NAMANYA KEBAIKAN WALAUPUN DIPENDAM DALAM DALAM DIDALAM LUMPUR ,AKHIRNYA AKAN TERBUKTI JUGA. SEBALIKNYA KALAU YANG NAMANYA KEJAHATAN ITU ,, IBARATNYA SEPERTI BANGKAI.
WALAUPUN DI BUNGKUS SERAPI APAPUN PASTI AKAN KELIHATAN DAN BAUNYA AKAN TERCIUM JUGA.
,,TRANSKIP ITU DI BUKA SAJA UNTUK MASYARAKAT LUAS" UNTUK PELAJARAN SEMUA.TERMASUK POLRI DAN KEJAKSAAN.KENAPA SAMPAI SEKARANG SI ANGGODO TIDAK DI TANGKAP POLRI ??
Anggoro ke Anggodo (24 Juli 2009:12.25)
"Yo pokoke saiki berita acarane dikompliti."
"Wis gandeng karo Ritonga kok de'e."
"Janji ambek Ritonga, final gelar iku sama kejaksaan lagi, trakhir Senen."
"...Sambil ngenteni surate RI-1 thok nek?"
"Lha kon takok'o Truno, tho."
"Yo mengko bengi, ngko bengi dek'e."
indonesia nya please..maaf bukan wong jowo...thks
buat KPK low pun mang ga merasa bersalah buktikan aja....
jangan penah takut untuk membuktikan sesuatu yang benar,,,
maju terus pantang mundur,, jangan menyerah buat kebenaran kalian
jika yang dikatakan bnyak berita bnar tentang POLRI & Kejaksaan yang ingin menghilangkan lembaga KPK,, itu berarti POLRI mendukung dan membiarkan adanya korupsi dimana- mana???
mengapa lembaga KPK musti di hilangkan???
Justru itu Lembaga KPK adalah Lembaga yang terbaik yang selama ini memberantas korupsi dan menyelidiki juga mengungkap kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat-pejabat pemerintah dan anggota dewan perwakilan rakyat.
jadi mengapa musti di hilangkan
Saya mendukung adanya Lembaga KPK 100%
sudah bukan rahasia lagi, kalau untuk menjadi buaya ini kan perlu duit yang tak sedikit, wajar kalau ada dugaan yang mengakar dimasyarakat kalau buaya ini sudah menerima duit, itung2 sarana balikin modal.tinggal lihat siapa yang benar pasti tenar
makanan buaya kan lebih banyak daripada makanan cicak makanya buaya maunya yang gede2 dia mana mau yg kecil2. saatnya lah POLRI berada di bawah departemen dalam negeri. seperti di berbagai negara di Dunia ini. dan tak perlu pake2 pangkat seperti militer.
sssttt...tau gak napa POLRI semangat banget buat matiin KPK, karena setiap lembaga, pejabat besar atau pejabat kecil yang mau di samperin ama KPK, sebelum KPK "bersiraturahmi" mereka pada merinding disco you know...., kalau KPK berhalo2 atau ada yang gosipin KPK mau meriksa mereka, mereka langsung kasak kusuk, perintah sana perintah sini, paksa si anu dan si ani untuk mau bekerja sama menutupi kebusukan mereka, ini bukan gosip, tapi kisah nyata yang saya alami di salah satu proyek pemerintah, baru cuma jadi project officer aja gayanya udah kayak presiden republik mimpi, intinya saya juga mendukung KPK 100 pangkat 1000 untuk memberantas korupsi di indonesia yang sudah sangat mempermalukan bangsa indonesia di mata orang asing yang bekerja di indonesia.
Yang kriminalkan KPK dulunya masuk polri kira-kira nyogok kaleeeeeee......
ya mesti aja wong buayanya besar makannya pasti banyak untuk ngembaliken bondone sing katut.tapinek buaya digruduk cicak sak negoro mesti keok buayane.
tidak ada sejarahnya polri ngaku salah tangkep, nanti pamor dan kewibawaannya hilang.
kalau isi rekaman yang jelas jelas rekayasa itu dianggap tidak jelas atau sebuah omong kosong oleh petinggi negara ini, Apakah mereka masih yakin bahwa masih ada rekaman yang tidak mungkin tidak jelas, yakni..... rekaman tuhan....
nama RI1 juga disebut-sebut, fatal skali itu... cause beliau populer skali sampe terpilih kembali jadi RI1 karena brani brantas koruptor, jadi pak RI1, gimana...?
Anggoro ke Anggodo (24 Juli 2009:12.25)
"Yo pokoke saiki berita acarane dikompliti."
"Wis gandeng karo Ritonga kok de'e."
"Janji ambek Ritonga, final gelar iku sama kejaksaan lagi, trakhir Senen."
"...Sambil ngenteni surate RI-1 thok nek?"
"Lha kon takok'o Truno, tho."
"Yo mengko bengi, ngko bengi dek'e."
indonesia nya please..maaf bukan wong jowo...thks
"ya pokoknya berita acaranya dibikin komplit"
"udah gandeng sama ritonga koq dia"
"janji sama ritonga.final kejaksaan itu sama kejaksaan lagi, terakhir senin"
"sambil nunggu suratnya RI-1 doang"
"lha, kamu tanyain truno lah.."
"ya, tar malem...tar malem dia..."
-sekian...wkwk-
kerja sama KPK dan POLRI sangat diharapkan dalam pemberantasan Korupsi dinegeri tercinta ini,Ayo KPK dan POLRI salaman dong.
K : ejaksaan dan Kepolisian beserta
P : emerintah ingin menghilangkan lembaga
K : PK yang berhasil membongkar banyak kasus korup
KPK banyak yang tidak dapat terobati dalam hidup tapi dapat terobati dengan kematian.
maju terus sampai titik darah terakhir
hehehe ... susah klo di indonesia... mo percaya ama lembaga hukum yang mana.... penuh intrik penuh politik.. akhirnya fakta yang ada jadi kabur :-t
Aku mau korupsi aaahh ... , terus sewa wisnu dan susno (pokoknya siapa saja lah dari jaksa atau polisi) untuk beresin & nglindungin aku kalo ketangkep !!! bisa gak ? masa gak bisa si ???
kok bisa ya kaya gituuuuuuuuuuuuuuu ya? :-/ ane mau calll:)] ibu dulu ah barang X bisa di sadap terus terkenallllll hhahhahhahahhahhahah :))
Pelajaran bagi bangsa Indonesia, ternyata hukum di negara kita gampang di bolak balik. Asal pintar ngomong, kuat uang, bisa berbohong, semua jadi nyolong. Bagus...! Memang betapa sulitnya mentejemahkan bahasa hukum di Indonesia. Karena semua sarjana hukum punya interpretasi sendiri-sendiri. Ilmunya waktu kuliah dulu sekedar untuk mencari gelar. Aplikasi sangat tergantung kemampuan ngooooomonggggg. Karenanya ada suku indonesia yang pandai dan kuat ngomong. Kaya bebek alibio lagi lapar wek-wek-wek-wek, dikasih makan baru diaaammmmm.
Teruslah berjuang POLRI berantas semua antek-antek korupsi, dan mafia-mafia peradilan yang ada, jangan takut dengan mafia - mafia hukum peradilan biarpun dia berlindung dibalik intitusi-institusi hukum, seperti KPK, POLRI, JAKSA dll
oalah .....dunia.....dunia......tunjukilah jalan yang benar ya tuhan!karna kebodohan hambamu
KORUPTOR MEMANG WAJIB DIPERAS, BAHKAN HALAL DARAHNYA
KALAU SAYA PERHATIKAN DARI RDP KAPOLRI DGN KOMISI 3 SAMPAI DINI HARI TADI.SAYA KAPOLRI LEBIH PANTAS JUALAN KECAP SAJA LAH.SUDAH JELAS BUKTI TIDAK PUNYA MASIH NGOTOT MERASA BENAR,MASA BUKU TAMU DI JADIKAN BUKTI.KALAU ARI MULADI MAU NYUAP NGAPAIN DI KANTOR,BEGO JUGA KAPOLRI
Sudah saatnya untuk sadar, kiamat sudah dekat!!!kalo lembaga penegak hukum sudah mempermainkan hukum seenaknya, trus siapa yang bakal menegakkan hukum di Indonesia!!!!!!!!!Sadarlah kau wahai manusia, hidup ga lama lagi ko......................
masih menanti kebenaran mitos 'kebenaran pasti akan menang'
ya iyalah wong dijalan ja aparat suka cari2 kesalahan orang ya UUD ujung-ujungnya duit.....
Saya percaya dengan statement polri,yang menyebut dirinya B U A Y A. Tadinya saya pikir cuma kadal atau komodo,tak tahunya dia ngaku sendiri buaya.
Dari dulu buaya ya seperti itu....,ndak punya nurani.
kalo, cicak-nya KPK.
buayanya POLRI.
Dinosaurus-nya siapa ???
kebenaran pasti menang,,, hidup KPK!!!
bapak - bapak pejabat apa sich yang anda cari, uang njenengan kan udah banyak tapi kenapa budaya suap menyuap tetep berlangsung????????????????????????????
kpk,kejaksaan dan kepolisian sejatinya punya semangat yang sama terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi bukan malah saling menjatuhkan institusi masing2 kalau ada oknum yang terlibat dalam kasus korupsi ya harus ditindak tegas,sehingga sistem penegakan kukum tidak terkesan setengah hati, endingnya prinsip2 kebenaran dan keadilan harus menjadi no wahid
edan tenan....ck..ck..ck...
Aneh & Ajaib, cecak bisa kalahkan buaya ??????
satu sisa lg Pimpinan KPK yg masih dalam genggaman Buaya, Pa Antasari sang penumpas korupsi harus kita bantu dr fitnah yg sangat kejam.
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.