Facebook merugikan ? Inggris Rugi Miliaran Pound Akibat Jejaring Sosial Facebook dan Twitter. Bukan mau bercerita cara ngehack facebook ataupun cara mengganti layout facebook. Akan tetapi berita dari Inggris dimana Facebook rugikan Inggris 1,3 Miliar Poundsterling.
Gejolak bagi para facebooker dari sebuah instansi menggelora ketika kesempatan yang selama ini terbuka lebar tiba-tiba tertutup rapat… (meskipun ada jalan samping jika tahu).
Pengguna internet di berbagai belahan dunia belakangan baru ramai dengan adanya facebook, dan tingkat pertumbuhannya di berbagai negara berbeda-beda.
Perbedaan ini disebabkan banyak faktor, salah satunya kultur masyarakat pengguna internet. Jika suatu negara memiliki kultur suka bergaul dan bermasyarakat maka pasti akan menemukan kesesuaian dengan prinsip facebook yang berprinsip sebagai jaringan sosial.
Di Indonesia nampaknya kehadiran facebook disambut dengan hangat bagi pengguna internet ... apalagi sejak Obama memanfaatkan facebook sebagai sarana kampanye dan di Indonesia menghadapi PEMILU 2009 sehingga semakin populer.
Kondisi yang mirip dan ternyata mampu menaikkan jumlah pengguna feacebook di Indonesia apalagi di facebook bisa dijadikan ajang promosi dan berdiskusi.
Person caleg dan ca-DPD yang tidak berlatar belakang komputer tidak luput memanfaatkan Facebook dan blog sebagai sarana menjaring massa.
Namun sistem facebook oleh sebagian instansi dianggap mengganggu lantaran para karyawan disaat bekerja tidak lepas dari berfacebook-ria. Kenapa itu terjadi, karena mungkin di kantor ada koneksi internet dan di rumah tidak ada…. maka menggunakan kesempatan di kantor untuk akses facebook.
Apalagi disaat awal-awal mengenal facebook pasti karyawan akan sibuk mengurusi facebook disamping untuk mengenali tatacara dan aturan main di facebook dan disisi lain bisa ketemu dengan teman-teman lamanya yang semakin menambah semangat untuk mengurusi facebook.
Bahkan ada pengakuan pengguna FB “rasanya belum bisa tidur jika tidak buka Facebook hari ini..” Nah ini menandakan tingkat keterikatan pengguna sangat kuat dengan sistem FB.
Jadi bisa digambarkan perhatian karyawan akan sedikit berbelok ke FB dan pekerjaan akan sedikit terpengaruh. Namun jika karyawan tidak tahu diri, dan tidak bersyukur kemudian sampai mengorbankan tanggungjawabnya di kantor pasti itu tidak patut dipuji.
Secara umum, facebook memang membuat para pengguna menemukan dunia baru. Sistem berteman ala facebook di dunia maya yang menyenangkan bagi yang senang ngobrol dan berkawan.
Disisi lain, menjadi beban dan bisa dikatakan ancaman bagi instansi jika para karyawan kemudian tiba-tiba ber FB dan melupakan pekerjaan. Jika dimatikan kesempatan berFB ada kesan tidak mengakomodasi kebutuhan karyawan, namun jika dibiarkan instansi merasa dirugikan.
Jika saya renungkan, FB ibarat kendaraan bermotor. Jika anak kita beri kesempatan memakai motor dan biarkan tanpa kendali bisa membuat boros, terjebak pergaulan liar, menimbulkan kecelakaan, menimbulkan masalah lalulintas, menjadi susah diatur, jarang di rumah, dll.
Jika tidak diberi kesempatan bisa mengurangi kelincahan beraktifitas dan bisa kurang pengalaman berkendaraan jika suatu diperlukan akan menyulitkan jika tidak diberi kesempatan sama sekali.
Jalan tengahnya di beri aturan main, boleh pakai motor tetapi harus ada batasannya, tidak ngebut, tidak berlama-lama, harus untuk keperluan yang seharusnya, dll.
FB juga bisa digunakan sebagai sarana publikasi, menjaring alumni, calon karyawan, calon mahasiswa, calon partner, menaikkan rating website, dll. Semua harus diatur dan dikemas sehingga bisa bermanfaat.
Jadi.. semua perlu ada win-win solution.. cari manfaatnya dan buang serta hindari kerugiannya.
Dan sebenarnya penutupan akses ke situs pornografi juga tidak kalah penting bahkan jauh lebih berbahaya dibanding dengan yang lain yang tidak mengandung materi pornografi.
Dunia akan selalu berkembang dan berubah… sesuai trend teknologi.. setiap trend ada manfaat dan ketidakmanfaatnya bahkan cenderung merugi… maka perlu adanya aturan yang selalu muncul untuk mengawal pemanfaatkan teknolgi itu.
Bahkan dengan adanya internet setiap instansi sebaiknya ada Tata Tertib dan kebijakan terhadap penggunaan internet tersebut dan selalu diperbaharui sesuai perkembangan yang ada. Dan setiap yang diputuskan diinformasikan secara terbuka dan penuh wibawa dan menghindari kesan sebagai pengecut atau penakut.
Selamat berkarya yang produktif…
Gejolak bagi para facebooker dari sebuah instansi menggelora ketika kesempatan yang selama ini terbuka lebar tiba-tiba tertutup rapat… (meskipun ada jalan samping jika tahu).
Pengguna internet di berbagai belahan dunia belakangan baru ramai dengan adanya facebook, dan tingkat pertumbuhannya di berbagai negara berbeda-beda.
Perbedaan ini disebabkan banyak faktor, salah satunya kultur masyarakat pengguna internet. Jika suatu negara memiliki kultur suka bergaul dan bermasyarakat maka pasti akan menemukan kesesuaian dengan prinsip facebook yang berprinsip sebagai jaringan sosial.
Di Indonesia nampaknya kehadiran facebook disambut dengan hangat bagi pengguna internet ... apalagi sejak Obama memanfaatkan facebook sebagai sarana kampanye dan di Indonesia menghadapi PEMILU 2009 sehingga semakin populer.
Kondisi yang mirip dan ternyata mampu menaikkan jumlah pengguna feacebook di Indonesia apalagi di facebook bisa dijadikan ajang promosi dan berdiskusi.
Person caleg dan ca-DPD yang tidak berlatar belakang komputer tidak luput memanfaatkan Facebook dan blog sebagai sarana menjaring massa.
Namun sistem facebook oleh sebagian instansi dianggap mengganggu lantaran para karyawan disaat bekerja tidak lepas dari berfacebook-ria. Kenapa itu terjadi, karena mungkin di kantor ada koneksi internet dan di rumah tidak ada…. maka menggunakan kesempatan di kantor untuk akses facebook.
Apalagi disaat awal-awal mengenal facebook pasti karyawan akan sibuk mengurusi facebook disamping untuk mengenali tatacara dan aturan main di facebook dan disisi lain bisa ketemu dengan teman-teman lamanya yang semakin menambah semangat untuk mengurusi facebook.
Bahkan ada pengakuan pengguna FB “rasanya belum bisa tidur jika tidak buka Facebook hari ini..” Nah ini menandakan tingkat keterikatan pengguna sangat kuat dengan sistem FB.
Jadi bisa digambarkan perhatian karyawan akan sedikit berbelok ke FB dan pekerjaan akan sedikit terpengaruh. Namun jika karyawan tidak tahu diri, dan tidak bersyukur kemudian sampai mengorbankan tanggungjawabnya di kantor pasti itu tidak patut dipuji.
Secara umum, facebook memang membuat para pengguna menemukan dunia baru. Sistem berteman ala facebook di dunia maya yang menyenangkan bagi yang senang ngobrol dan berkawan.
Disisi lain, menjadi beban dan bisa dikatakan ancaman bagi instansi jika para karyawan kemudian tiba-tiba ber FB dan melupakan pekerjaan. Jika dimatikan kesempatan berFB ada kesan tidak mengakomodasi kebutuhan karyawan, namun jika dibiarkan instansi merasa dirugikan.
Jika saya renungkan, FB ibarat kendaraan bermotor. Jika anak kita beri kesempatan memakai motor dan biarkan tanpa kendali bisa membuat boros, terjebak pergaulan liar, menimbulkan kecelakaan, menimbulkan masalah lalulintas, menjadi susah diatur, jarang di rumah, dll.
Jika tidak diberi kesempatan bisa mengurangi kelincahan beraktifitas dan bisa kurang pengalaman berkendaraan jika suatu diperlukan akan menyulitkan jika tidak diberi kesempatan sama sekali.
Jalan tengahnya di beri aturan main, boleh pakai motor tetapi harus ada batasannya, tidak ngebut, tidak berlama-lama, harus untuk keperluan yang seharusnya, dll.
FB juga bisa digunakan sebagai sarana publikasi, menjaring alumni, calon karyawan, calon mahasiswa, calon partner, menaikkan rating website, dll. Semua harus diatur dan dikemas sehingga bisa bermanfaat.
Jadi.. semua perlu ada win-win solution.. cari manfaatnya dan buang serta hindari kerugiannya.
Dan sebenarnya penutupan akses ke situs pornografi juga tidak kalah penting bahkan jauh lebih berbahaya dibanding dengan yang lain yang tidak mengandung materi pornografi.
Dunia akan selalu berkembang dan berubah… sesuai trend teknologi.. setiap trend ada manfaat dan ketidakmanfaatnya bahkan cenderung merugi… maka perlu adanya aturan yang selalu muncul untuk mengawal pemanfaatkan teknolgi itu.
Bahkan dengan adanya internet setiap instansi sebaiknya ada Tata Tertib dan kebijakan terhadap penggunaan internet tersebut dan selalu diperbaharui sesuai perkembangan yang ada. Dan setiap yang diputuskan diinformasikan secara terbuka dan penuh wibawa dan menghindari kesan sebagai pengecut atau penakut.
Selamat berkarya yang produktif…
Inggris Rugi Miliaran Pound Akibat Jejaring Sosial
Tidak hanya sebagai ajang pertemanan, situs berbasis jejaring sosial seperti Facebook ataupun Twitter ternyata juga merugikan sejumlah pengusaha. Terutama bagi perusahaan yang karyawannya berinteraksi di sana selama jam kerja dan menurunkan produktivitas.
Morse, perusahaan IT asal Inggris, telah melakukan survey pada 1.460 karyawan setempat. Ternyata, lebih dari setengahnya (57%) di antara mereka menggunakan waktu kerja selama 40 menit per minggu, atau kira-kira satu minggu dalam setahun.
Bila dikalkulasikan, diperkirakan bahwa pebisnis di seluruh Inggris mengalami kerugian total sekitar 1,38 miliar poundsterling atau 21 triliun rupiah per tahun akibat waktu yang disalahgunakan oleh karyawannya.
Angka itu mungkin lebih besar lagi. Pasalnya, para responden memperkirakan, teman kerjanya kemungkinan memakai waktu kerja yang lebih banyak untuk berinteraksi di jejaring sosial. Rata-rata para responden menyebut 59 menit perharinya.
Seperti VIVAnews kutip dari Server-Management, 26 Oktober 2009, Philip Wicks, konsultan Morse mengatakan, dewan kota Portsmouth, Inggris telah mengunci akses Facebook pada para karyawan.
Ia menambahkan, tidak bisa dipungkiri kalau sebagian pegawai juga mengakses situs jejaring sosial secara sembunyi-sembunyi di jam kerja. Dan untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan sebuah peraturan yang ketat.
Sayangnya, untuk mencapai ke tahapan ini tampaknya masih perlu waktu. Pasalnya, 76 persen responden menyebutkan bahwa perusahaannya tidak memiliki aturan khusus seputar penggunaan situs jejaring sosial.
Belum lagi kenyataan bahwa sepertiga di antara responden menyebutkan bahwa mereka juga memposting informasi sensitif seputar perusahaan tempat mereka bekerja di jejaring sosial. Ini berpotensi merugikan lebih jauh akibat rusaknya reputasi perusahaan.
Sejak berdirinya MySpace sebagai pionir situs jejaring sosial, banyak bertumbuhan berbagai situs lainnya. Menurut data Wikipedia, tercatat sebanyak 165 situs jejaring sosial yang eksis di internet.(VIVAnews.com)
5 Komentar:
Hmmm, harusnya bsa di pergunakan dgn sbaik2 baiknya . . . . . .
Wah... padahal yang digunakan cuman 40 menit dalam seminggu, ruginya udah sgitu besarnya... Gimana kalo kayak saya ya??? Berjam-jam dalam sehari...
Pokoknya aku akan benar-benar berubah menggunakan "motor" satu ini.. Thanks Mas Kopitozie buat artikelnya yang menyadarkan... :D
Tergantung bagaimana memanfaatkannya.
Bila perusahaan tersebut mempunyai misi untuk mendekatkan dengan konsumen, malah facebook bisa digunakan sebagai media komunikasi yang efektif.
info yang menarik sob..
info yang bagus mas,thanks
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.