Pembunuh Enam Polisi dibekuk, masih ingat peristiwa Polisi ditembak orang tak dikenal di Garut ? Ternyata Pelaku Penembak Polisi di Garut atau pembunuh polisi tersebut adalah gembong perampok yang sudah membantai enam orang polisi. Sejak Tahun 2005 Rahman alias Robin Winaldo Sragih alias Julianto alias Uli disinyalir sudah melakukan 9 kali pembunuhan sadis, tiga orang sipil dan enam orang polisi diantarkan ke liang lahat lewat tangan sadisnya.
Petualangan Bromocorah bin Preman beristri tujuh ini berakhir, setelah terakhir kali hanya karena bersenggolan motor Robin Sragih membunuh Brigadir Satu Polisi Endang Wahyu asal Garut yang bertugas di Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung.
Pelaku pembunuhan enam orang anggota kepolisian tertangkap di Ngawi. Rahman alias Robin Winaldo Sragih alias Julianto alias Uli membunuh enam anggota di Jambi, Sumatera, Garut, dan Jawa sejak tahun 2005.
"Ditangkap di Ngawi, masih ada yang DPO (diburu). Tapi belum bisa disebutkan," ujar Wakil Direktur I Bareskrim Polri, Kombes M Iriawan, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/4).
Setelah melumpuhkan korban, pelaku biasa merebut senjata polisi yang ditembak. Senjata yang dirampas antara lain AK 47, M 16, SS1, Revolver buatan AS, pistol SNW, dan peluru 18 butir.
Terakhir kali, pelaku merampok di sebuah pom bensin di Ngawi, Jawa Timur. Saat beraksi, pelaku menyamar sebagai polisi.
Iriawan menuturkan, pada 2005, Rahman dan komplotannya melakukan pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan anggota polri pangkat ajun inspektur satu (aiptu) meninggal di Sumatra Utara, saat mengawal uang kelapa sawit.
"Bulan September 2009 dengan kerugian Rp750 juta, lalu masuk ke Garut. Menikah dengan orang Garut bernama Oca. Sampai Desember 2009 di Garut, lalu selama satu bulan tinggal di Bandung," tuturnya.
Pada awal Februari 2010, Rahman kembali ke Garut. Pada 4 Februari 2010, rekannya bernama Anton, datang untuk melakukan aksi pencurian dengan kekerasan. Empat hari kemudian, mereka melakukan pengintaian lokasi.
Saat memantau situasi itulah, mereka bersinggungan dengan Briptu Wahyu. Sempat terjadi keributan kecil. "Saat itu juga Briptu Wahyu dibuntuti sampai lapangan bola. Selesai main bola, saat melewati jalan sepi Briptu Wahyu ditembak tersangka," jelas Iriawan.
Pelaku pembunuhan enam orang anggota kepolisian tertangkap di Ngawi. Rahman alias Robin Winaldo Sragih alias Julianto alias Uli membunuh enam anggota di Jambi, Sumatera, Garut, dan Jawa sejak tahun 2005.
"Ditangkap di Ngawi, masih ada yang DPO (diburu). Tapi belum bisa disebutkan," ujar Wakil Direktur I Bareskrim Polri, Kombes M Iriawan, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/4).
Setelah melumpuhkan korban, pelaku biasa merebut senjata polisi yang ditembak. Senjata yang dirampas antara lain AK 47, M 16, SS1, Revolver buatan AS, pistol SNW, dan peluru 18 butir.
Terakhir kali, pelaku merampok di sebuah pom bensin di Ngawi, Jawa Timur. Saat beraksi, pelaku menyamar sebagai polisi.
Iriawan menuturkan, pada 2005, Rahman dan komplotannya melakukan pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan anggota polri pangkat ajun inspektur satu (aiptu) meninggal di Sumatra Utara, saat mengawal uang kelapa sawit.
"Bulan September 2009 dengan kerugian Rp750 juta, lalu masuk ke Garut. Menikah dengan orang Garut bernama Oca. Sampai Desember 2009 di Garut, lalu selama satu bulan tinggal di Bandung," tuturnya.
Pada awal Februari 2010, Rahman kembali ke Garut. Pada 4 Februari 2010, rekannya bernama Anton, datang untuk melakukan aksi pencurian dengan kekerasan. Empat hari kemudian, mereka melakukan pengintaian lokasi.
Saat memantau situasi itulah, mereka bersinggungan dengan Briptu Wahyu. Sempat terjadi keributan kecil. "Saat itu juga Briptu Wahyu dibuntuti sampai lapangan bola. Selesai main bola, saat melewati jalan sepi Briptu Wahyu ditembak tersangka," jelas Iriawan.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.