Mbah Gendeng adalah seorang nenek tua yang sepintas mirip Sinto Gendeng dia sudah hidup tujuh puluh tahun di negeri dongeng yang mempunyai empat musim.
Mbah Gendeng yang hidup sebatang kara adalah mantan penari ronggeng tamatan S3 Kursus Kebohongan di Kampung seberang.
Mbah Gendeng akan mengadakan Lomba Puisi dengan tema 'Festival Bohong Nasional' di Negeri Dongeng yang mempunyai empat musim ini.
Para peserta yang terdiri dari para begawan gendeng yang lihai teknik membantah dan berbantah-bantahan, para pakar Gendeng yang gape berdusta dan juga para Master Gendeng yang lincah bersilat lidah, berpencak kata serta berapologi .... berbondong-bondong mengikuti Lomba Puisi dengan tema 'Festival Bohong Nasional'.
Syarat pendaftaran dari mbah gendeng tidak boleh membuat puisi terang-benderang diharamkan juga membawakan puisi gelap. begitupun Puisi Cinta, Puisi Romantis dan Puisi Patah Hati.
Puisi yang selempang pengumuman tidak memenuhi persyaratan begitu pula puisi yang rumit tak dimengerti tidak lolos seleksi. Puisi yang terlalu menghamba pada pembaca ataupun puisi yang tak peduli pada pembaca tetap dicerca oleh mbah gendeng.
Puisi seperti apa yang disuka Mbah Gendeng di Negeri Empat Musim itu ? Mbah Gendeng mencari, sebuah puisi yang sengaja bikin gelap dan membuat pembacanya merasa bodoh dan tak berdaya, semakin lama puisi itu dibaca semakin bingung para pembacanya.
Bolak balik puisi itu berusaha dipahami semakin bingung orang yang berusaha mendalaminya. Mbah Gendeng menyukai Puisi yang tidak Sederhana dan sangat rumit serta njelimet, Puisi Gombalisasi yang bisa Tipsani (tipu sana tipu sini).
Mungkin Mbah Gendeng berencana membuat Festival Bingung Nasional atau Parade Orang-orang Gendeng Tahun Depan.
Mbah Gendeng yang hidup sebatang kara adalah mantan penari ronggeng tamatan S3 Kursus Kebohongan di Kampung seberang.
Mbah Gendeng akan mengadakan Lomba Puisi dengan tema 'Festival Bohong Nasional' di Negeri Dongeng yang mempunyai empat musim ini.
Para peserta yang terdiri dari para begawan gendeng yang lihai teknik membantah dan berbantah-bantahan, para pakar Gendeng yang gape berdusta dan juga para Master Gendeng yang lincah bersilat lidah, berpencak kata serta berapologi .... berbondong-bondong mengikuti Lomba Puisi dengan tema 'Festival Bohong Nasional'.
Syarat pendaftaran dari mbah gendeng tidak boleh membuat puisi terang-benderang diharamkan juga membawakan puisi gelap. begitupun Puisi Cinta, Puisi Romantis dan Puisi Patah Hati.
Puisi yang selempang pengumuman tidak memenuhi persyaratan begitu pula puisi yang rumit tak dimengerti tidak lolos seleksi. Puisi yang terlalu menghamba pada pembaca ataupun puisi yang tak peduli pada pembaca tetap dicerca oleh mbah gendeng.
Puisi seperti apa yang disuka Mbah Gendeng di Negeri Empat Musim itu ? Mbah Gendeng mencari, sebuah puisi yang sengaja bikin gelap dan membuat pembacanya merasa bodoh dan tak berdaya, semakin lama puisi itu dibaca semakin bingung para pembacanya.
Bolak balik puisi itu berusaha dipahami semakin bingung orang yang berusaha mendalaminya. Mbah Gendeng menyukai Puisi yang tidak Sederhana dan sangat rumit serta njelimet, Puisi Gombalisasi yang bisa Tipsani (tipu sana tipu sini).
Mungkin Mbah Gendeng berencana membuat Festival Bingung Nasional atau Parade Orang-orang Gendeng Tahun Depan.
Ada Empat Musim di Negeri itu.
Pertama, musim berdusta,
Kedua musim berjanji,
Ketiga musim berpura-pura,
Keempat musim lupa.
Sebaiknya kau datang ke sana,
Sebagai pelancong saja, cari hiburan.
Dan jangan lupa, kalau pulang nanti bawalah
oleh-oleh topeng yang paling manis nyengirnya.
Soalnya itulah cindera mata yang selalu tersedia,
sepanjang tahun di negeri itu.
Tak peduli apapun musimnya.
27 Komentar:
mau ngomen jadi pengen ktawa, tar balik lagi xixixixi, tapi poll abiz tah si embah eh postingannya maksud gwe :D
bingung mo komen apaan,
mau berdusta komen pasti ketahuan,
berjanji komen ntar malah takut lupa,
ah pura-pura komen aja dah biar aman.
sinto gendeng? aku suka, apalagi wiro sableng
wah, wah wah,,, fotonya keren tuh bos,,, ;)
hmm, si bos nehh walau gak ikut kontes tetep di atas tuh :D :D,, MBAH GENDENG ;) he he,,
Wow..mantab foto si mbah, langsung abis tu ya..:))
boleh tuh kpn single minum bir ma si mbah,,hehehe
Mantep tuh nenek gue....
tapi entar teler,... nyusahin gue juga.
ternyata mbah gendeng minumanya bintang.
mantap deh mbah.
edan tenan wes nggak isok komentar pokok'e mantep tenan bro
gak sekalian daftar kontes nih bos???
waduh.. master SEO dah turun gunung nih..
semakin berat aja persaingan mas.. he.he..
bener-bener gendeng tu mbah.. =))
Ternyata nenek2 ya mbah gendeng itu
Maju terus mbah pantang mundur
S3 jurusan ngeblog adain dong Kang.. HeE" dengan mata kuliahnya SEO Ala Mbah Gendeng :D
di bantu dengan dukungan doa
keren tuh si mbah... ngebir segala :-D
wah baru tahu ad soal yang beginian ni
kang ari mbah gendeng teh masih sodara sama sinto gendeng teu ?..
h.he..he sesama mbah dilarang mendahului..
mbahnya siapa ya itu ??
cuma meramaikan kontes seo, kali aja dapat doorprizenya.
ayo sesama blogger saling belajar SEO di kontes SEO Mbah Gendeng...
mbahnya mungkin di bohongi cucunya suruh minum jamu sehat tapi ternyata....
gambar neneknya mantep abis..:)))wkwkwkwkwk.....
saya jadi jatuh cinta sama yang buat puisi ini.
mbah...mbah.. segitu parahnya kelakuanmu. baru minum bintang satu.. apalagi dah bintang lima... kaya apa yaaa?????????
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.