Selamat Jalan Pelindung Minoritas, Menjelang pergantian Tahun 2009 yang diramaikan dengan Pesta Tahun Baru maupun saling berkirim Ucapan SMS Tahun Baru 2010, Dunia kehilangan tokoh pelindung kaum minoritas Indonesia. Gus Dur meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta kemarin sekira pukul 19.40 Wita. Kepergian Gus Dur sendiri menyisahkan banyak kenangan manis.
Gus Dur dikenal tokoh umat muslim yang selalu terdepan membela minoritas. Saat menjabat RI 1, Gus Dur sempat menjajaki dibukanya hubungan Indonesia dengan Israel. Bahkan, Gus Dur-lah yang memerdekakan umat Kong Hu Cu warga Tiong Hoa dari diskriminasi berkepanjangan hidup di ibu pertiwi.
Meninggalnya Abdurrahman Wahid alias Gus Dur membuat tokoh lintas agama berduka. Perwakilan tokoh berbagai agama di Tanah Air menyatakan kehilangan dan menyerukan umatnya untuk melakukan doa bersama yang ditujukan kepada Gus Dur.
Di antara perwakilan agamawan mengaku paling berduka adalah umat Konghucu. Hal itu cukup rasional bahwa mantan presiden keempat itu adalah orang yang menetapkan Konghucu sebagai agama resmi di Indonesia melalui penerbitan Perpres No 6 Tahun 2000.
Kebijakan itu lantas dilanjutkan Presiden Megawati dengan menetapkan imlek sebagai hari libur nasional. "Bukan hanya warga Konghucu dan Tionghoa, seluruh bangsa ini kehilangan tokoh yang integritas dan perannya tak tergantikan,” ujar Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo di Jakarta tadi malam.
Budi menilai Gus Dur adalah tokoh yang selalu tampil di depan untuk pasang badan ketika ada ketidakadilan. Gus Dur juga dikenangnya sebagai tokoh yang sangat menghargai kemanusiaan dan menjadi pendekar penegakan hak asasi manusia.
"Beliau tidak pernah melihat latar belakang etnis, suku bangsa, agama, atau gender. Pokoknya kalau ada ketidakadilan, Beliau akan pasang badan, menjadi pendekar pembela kepentingan rakyat. Karena itu, bukan hanya kalangan Tionghoa yang kehilangan, tapi bangsa ini yang kehilangan tokoh besar,” katanya.
Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Martinus Situmorang mengatakan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan jamaah untuk bisa mendoakan Gus Dur baik secara pribadi maupun bersama-sama. Martinus yakin bahwa arwah Gus Dur akan diterima disisi Tuhan dengan baik. "Karena beliau adalah tokoh yang menyayangi sesama dan tanpa pamrih membela ketidakadilan. Tuhan sayang dengan orang-orang yang seperti itu," singkat dia.
Rekan dekat Gus Dur sekaligus pendiri Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) Michael Utama Purnama mewakili warga Tionghoa Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam.
Pria yang mengenal Gus Dur sejak 1979 itu mengatakan sepantasnya jika warga Tionghoa menggelar doa dan berduka. Karena Gus Dur adalah satu-satunya tokoh yang selalu berdiri dan membela hak-hak etnis Tionghoa di Indonesia yang kerap mendapat diskriminasi. "Bahkan nama INTI itu juga atas usul beliau. Meningkatnya penghargaan bangsa Indonesia terhadap warga keturunan Tionghoa itu adalah prakarsa almarhum," tegas Michael.
Gus Dur, kata Michael, adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai anggota INTI. Karena utang budi yang tak terkira kepada Gus Dur, Michael bahkan telah merekomendasikan imbauan kepada semua warga Tionghoa di Tanah Air untuk membatalkan rencana pesta tahun baru 2010.
"Keturunan Tionghoa punya hutang budi kepada Gus Dur. Pengakuan Tiongoa bisa diterima adalah peran Gus Dur. Apalagi beliau adalah anggota kehormatan INTI. Kami, terlebih saya telah kehilangan salah satu rekan perjuangan melawan diskriminasi dan minoritas," pungkas pria berusia 65 tahun itu.
Michael yakin bahwa Gus Dur akan mendapatkan kemudahan di sisi-Nya. Karena, sosok yang dia kenal baik itu selalu mengajarkan pluralisme dan penghormatan kepada sesama. Jiwa Gus Dur, kata dia, akan disayangi Tuhan tanpa memandang agama. "Semua agama mengajarkan kebaikan dan kasih sayang. Gus Dur menerapkannya semasa hidup dan saya berdoa dia akan diterima di sisi Tuhan dengan baik," pungkas dia.
Tak hanya itu, khusus di Sulut, Gus Dur menyisahkan kenangan manis bagi puluhan ribu petani cengkih di Bumi Nyiur Melambai. Tahun 2001, saat Gus Dur Presiden RI , harga emas coklat cengkih sempat meroket Rp85 ribu per kilogram. Itulah harga tertinggi cengkih sepanjang sejarah. Tak pelak, hingga kini, Gus Dur dianggap pahlawan cengkih. “Gus Dur itu memang buta.
Tapi hatinya tidak buta untuk petani cengkih. Beliau meniadakan impor cengkih yang membuat harga cengkih naik,” tukas R Kumontoy, petani cengkih Tondano Pante. “Selamat jalan pahlawan cengkih. Kami turut bersedih,” tukas sejumlah petani.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa masih ingat betul dengan percakapan pada pertemuan terakhirnya dengan Gus Dur dua tahun yang lalu. "Mbak, sekarang ini yang saya pikirkan tinggal NU dan PKB," ujar Khofifah menirukan ucapan mantan presiden ke empat itu. Dia tidak tahu pasti apakah ucapan itu disampaikan juga ke kader NU lainnya. "Yang pasti dua kali ketemu, ucapan itu terus yang disampaian ke saya," kata Khofifah.
Oleh sebab itu, pasca meninggalnya Gus Dur, Khofifah berencana untuk menyampaikan ke teman terbatas. Khususnya yang berada dalam lingkungan PKB. Menurut dia, langkah tersebut paling realistis lantaran saat ini dirinya tidak termasuk dalam struktur internal PKB.
Rencananya, dia akan membeberkan semua percakapannya dengan orang paling berpengaruh di partai berlogo bumi bintang sembilan itu. Dia berharap agar konflik internal yang selama ini memanas di PKB bisa segera berakhir dengan cepat. "Semoga teman-teman masih memberikan penghormatan ke salah satu founding fathernya PKB," harap Khofifah.
Dia melakukan itu semua sebagai bentuk napak tilas kehidupannya dengan Gus Dur. Sebab, dia mengaku Khofifah yang dahulu bukanlah siapa-siapa. Sampai Gus Dur memberikan kesempatan menjadi anggota DPR melalui PKB pada 1998-2000.
Memori Khofifah kembali berputar saat dirinya menjadi menteri melalui mesin politik PKB. Tokoh sentral NU itu memasukkannya ke kabinet persatuan nasional dengan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. "Saat mayoritas menghendaki yang lain, Gus Dur justru menghendaki perempuan dan yang muda," kenangnya.
Tidak hanya itu, Khofifah tidak akan pernah melupakan wejangan yang diberikan Gus Dur. Yakni, untuk menjadi diri sendiri. Menjadi manusia yang lebih berkarakter dan memperkuat itegritas diri. Terlebih, bagi Khofifah, Gus Dur adalah sosok yang menjaga konsistensi dan karakteristik dalam kepemimpinan maupun pemikiran. "konsistensi itu yang membuatnya sering dituding macem-macem," katanya.
Kesan itulah yang membuat Khofifah semakin dewasa dalam karir politiknya. Pun ketika dia merapat ke pihak Alwi Shihab- Syaifullah Yusuf saat terjadi kemelut didalam tubuh PKB. "Saat itu saya dengan grupnya pak Alwi memang agak tajam. Setelah semuanya selesai, saya sowan ke Gus Dur dan dia menerima dengan tangan terbuka," tuturnya.
Gus Dur dikenal tokoh umat muslim yang selalu terdepan membela minoritas. Saat menjabat RI 1, Gus Dur sempat menjajaki dibukanya hubungan Indonesia dengan Israel. Bahkan, Gus Dur-lah yang memerdekakan umat Kong Hu Cu warga Tiong Hoa dari diskriminasi berkepanjangan hidup di ibu pertiwi.
Meninggalnya Abdurrahman Wahid alias Gus Dur membuat tokoh lintas agama berduka. Perwakilan tokoh berbagai agama di Tanah Air menyatakan kehilangan dan menyerukan umatnya untuk melakukan doa bersama yang ditujukan kepada Gus Dur.
Di antara perwakilan agamawan mengaku paling berduka adalah umat Konghucu. Hal itu cukup rasional bahwa mantan presiden keempat itu adalah orang yang menetapkan Konghucu sebagai agama resmi di Indonesia melalui penerbitan Perpres No 6 Tahun 2000.
Kebijakan itu lantas dilanjutkan Presiden Megawati dengan menetapkan imlek sebagai hari libur nasional. "Bukan hanya warga Konghucu dan Tionghoa, seluruh bangsa ini kehilangan tokoh yang integritas dan perannya tak tergantikan,” ujar Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo di Jakarta tadi malam.
Budi menilai Gus Dur adalah tokoh yang selalu tampil di depan untuk pasang badan ketika ada ketidakadilan. Gus Dur juga dikenangnya sebagai tokoh yang sangat menghargai kemanusiaan dan menjadi pendekar penegakan hak asasi manusia.
"Beliau tidak pernah melihat latar belakang etnis, suku bangsa, agama, atau gender. Pokoknya kalau ada ketidakadilan, Beliau akan pasang badan, menjadi pendekar pembela kepentingan rakyat. Karena itu, bukan hanya kalangan Tionghoa yang kehilangan, tapi bangsa ini yang kehilangan tokoh besar,” katanya.
Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Martinus Situmorang mengatakan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan jamaah untuk bisa mendoakan Gus Dur baik secara pribadi maupun bersama-sama. Martinus yakin bahwa arwah Gus Dur akan diterima disisi Tuhan dengan baik. "Karena beliau adalah tokoh yang menyayangi sesama dan tanpa pamrih membela ketidakadilan. Tuhan sayang dengan orang-orang yang seperti itu," singkat dia.
Rekan dekat Gus Dur sekaligus pendiri Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) Michael Utama Purnama mewakili warga Tionghoa Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam.
Pria yang mengenal Gus Dur sejak 1979 itu mengatakan sepantasnya jika warga Tionghoa menggelar doa dan berduka. Karena Gus Dur adalah satu-satunya tokoh yang selalu berdiri dan membela hak-hak etnis Tionghoa di Indonesia yang kerap mendapat diskriminasi. "Bahkan nama INTI itu juga atas usul beliau. Meningkatnya penghargaan bangsa Indonesia terhadap warga keturunan Tionghoa itu adalah prakarsa almarhum," tegas Michael.
Gus Dur, kata Michael, adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai anggota INTI. Karena utang budi yang tak terkira kepada Gus Dur, Michael bahkan telah merekomendasikan imbauan kepada semua warga Tionghoa di Tanah Air untuk membatalkan rencana pesta tahun baru 2010.
"Keturunan Tionghoa punya hutang budi kepada Gus Dur. Pengakuan Tiongoa bisa diterima adalah peran Gus Dur. Apalagi beliau adalah anggota kehormatan INTI. Kami, terlebih saya telah kehilangan salah satu rekan perjuangan melawan diskriminasi dan minoritas," pungkas pria berusia 65 tahun itu.
Michael yakin bahwa Gus Dur akan mendapatkan kemudahan di sisi-Nya. Karena, sosok yang dia kenal baik itu selalu mengajarkan pluralisme dan penghormatan kepada sesama. Jiwa Gus Dur, kata dia, akan disayangi Tuhan tanpa memandang agama. "Semua agama mengajarkan kebaikan dan kasih sayang. Gus Dur menerapkannya semasa hidup dan saya berdoa dia akan diterima di sisi Tuhan dengan baik," pungkas dia.
Tak hanya itu, khusus di Sulut, Gus Dur menyisahkan kenangan manis bagi puluhan ribu petani cengkih di Bumi Nyiur Melambai. Tahun 2001, saat Gus Dur Presiden RI , harga emas coklat cengkih sempat meroket Rp85 ribu per kilogram. Itulah harga tertinggi cengkih sepanjang sejarah. Tak pelak, hingga kini, Gus Dur dianggap pahlawan cengkih. “Gus Dur itu memang buta.
Tapi hatinya tidak buta untuk petani cengkih. Beliau meniadakan impor cengkih yang membuat harga cengkih naik,” tukas R Kumontoy, petani cengkih Tondano Pante. “Selamat jalan pahlawan cengkih. Kami turut bersedih,” tukas sejumlah petani.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa masih ingat betul dengan percakapan pada pertemuan terakhirnya dengan Gus Dur dua tahun yang lalu. "Mbak, sekarang ini yang saya pikirkan tinggal NU dan PKB," ujar Khofifah menirukan ucapan mantan presiden ke empat itu. Dia tidak tahu pasti apakah ucapan itu disampaikan juga ke kader NU lainnya. "Yang pasti dua kali ketemu, ucapan itu terus yang disampaian ke saya," kata Khofifah.
Oleh sebab itu, pasca meninggalnya Gus Dur, Khofifah berencana untuk menyampaikan ke teman terbatas. Khususnya yang berada dalam lingkungan PKB. Menurut dia, langkah tersebut paling realistis lantaran saat ini dirinya tidak termasuk dalam struktur internal PKB.
Rencananya, dia akan membeberkan semua percakapannya dengan orang paling berpengaruh di partai berlogo bumi bintang sembilan itu. Dia berharap agar konflik internal yang selama ini memanas di PKB bisa segera berakhir dengan cepat. "Semoga teman-teman masih memberikan penghormatan ke salah satu founding fathernya PKB," harap Khofifah.
Dia melakukan itu semua sebagai bentuk napak tilas kehidupannya dengan Gus Dur. Sebab, dia mengaku Khofifah yang dahulu bukanlah siapa-siapa. Sampai Gus Dur memberikan kesempatan menjadi anggota DPR melalui PKB pada 1998-2000.
Memori Khofifah kembali berputar saat dirinya menjadi menteri melalui mesin politik PKB. Tokoh sentral NU itu memasukkannya ke kabinet persatuan nasional dengan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. "Saat mayoritas menghendaki yang lain, Gus Dur justru menghendaki perempuan dan yang muda," kenangnya.
Tidak hanya itu, Khofifah tidak akan pernah melupakan wejangan yang diberikan Gus Dur. Yakni, untuk menjadi diri sendiri. Menjadi manusia yang lebih berkarakter dan memperkuat itegritas diri. Terlebih, bagi Khofifah, Gus Dur adalah sosok yang menjaga konsistensi dan karakteristik dalam kepemimpinan maupun pemikiran. "konsistensi itu yang membuatnya sering dituding macem-macem," katanya.
Kesan itulah yang membuat Khofifah semakin dewasa dalam karir politiknya. Pun ketika dia merapat ke pihak Alwi Shihab- Syaifullah Yusuf saat terjadi kemelut didalam tubuh PKB. "Saat itu saya dengan grupnya pak Alwi memang agak tajam. Setelah semuanya selesai, saya sowan ke Gus Dur dan dia menerima dengan tangan terbuka," tuturnya.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.