Buku 'Membongkar Gurita Cikeas, Di Balik Skandal Bank Century' yang ditulis George Junus Aditjondro dan diterbitkan Galang Press Yogyakarta dinilai hanya sebuah lelucon politik semata.
"Gurita Cikeas ini kalau saya menilai hanya ingin mencari sensasi dan menarik perhatian publik. Hal yang sama juga pernah dilakukan George sekitar 17 tahun silam," kata Mantan aktivis mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Hendra Ratu Prawira di Jakarta, Selasa (29/12).
Hendra mengatakan sekitar 17 tahun lalu saat menjadi penyelenggara sebuah seminar di kampus UII Yogyakarta, ia dan mahasiswa lainya pernah ketiban apes atas kelakuan George.
Saat itu ia mengadakan seminar yang betema 'Urgensi Pembangunan Politik di Indonesia' yang salah satu pembicaranya menghadirkan George Aditjondro. Namun saat itu George malah melaunching harta kekayaan mantan Presiden Soeharto yang tidak jelas sumbernya.
"Dengan peristiwa tersebut kita pihak penyelenggara justru berurusan dengan Polda DIY. Karena tidak akurasinya data tersebut kita berulang kali dipanggil ke Polda untuk menjalani pemeriksaan," sesalnya.
Menurut Hendra, hal yang sama justru malah di lakukan George dipenghujung tahun ini. George malah menulis buku yang tidak jelas sumbernya dan merugikan pihak lain.
Ia sependapat jika sejumlah instansi seperti LBKN Antara ingin melakukan somasi kepada George. Pihaknya juga mendesak agar George mau segera merivisi buku karanganya tersebut sebelum banyak beredar dikalangan masyarakat.
"Tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan George dengan bukunya ini. Pemerintah bersiap siap saja dengan segala kemungkinan yang akan terjadi dengan adanya buku karangan George ini," pungkasnya. (Source : Media Indonesia Faw/OL-06)
"Gurita Cikeas ini kalau saya menilai hanya ingin mencari sensasi dan menarik perhatian publik. Hal yang sama juga pernah dilakukan George sekitar 17 tahun silam," kata Mantan aktivis mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Hendra Ratu Prawira di Jakarta, Selasa (29/12).
Hendra mengatakan sekitar 17 tahun lalu saat menjadi penyelenggara sebuah seminar di kampus UII Yogyakarta, ia dan mahasiswa lainya pernah ketiban apes atas kelakuan George.
Saat itu ia mengadakan seminar yang betema 'Urgensi Pembangunan Politik di Indonesia' yang salah satu pembicaranya menghadirkan George Aditjondro. Namun saat itu George malah melaunching harta kekayaan mantan Presiden Soeharto yang tidak jelas sumbernya.
"Dengan peristiwa tersebut kita pihak penyelenggara justru berurusan dengan Polda DIY. Karena tidak akurasinya data tersebut kita berulang kali dipanggil ke Polda untuk menjalani pemeriksaan," sesalnya.
Menurut Hendra, hal yang sama justru malah di lakukan George dipenghujung tahun ini. George malah menulis buku yang tidak jelas sumbernya dan merugikan pihak lain.
Ia sependapat jika sejumlah instansi seperti LBKN Antara ingin melakukan somasi kepada George. Pihaknya juga mendesak agar George mau segera merivisi buku karanganya tersebut sebelum banyak beredar dikalangan masyarakat.
"Tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan George dengan bukunya ini. Pemerintah bersiap siap saja dengan segala kemungkinan yang akan terjadi dengan adanya buku karangan George ini," pungkasnya. (Source : Media Indonesia Faw/OL-06)
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.