Susno pun tak mampu membendung air matanya. Di balik matanya yang sipit, butiran-butiran air mata serta matanya yang terlihat memerah tertangkap kamera televisi yang menyiarkannya secara live.Air mata apakah itu? Entahlah. Namun yang jelas publik mendapatkan suguhan lain dari citra yang selama ini melekat padanya.
Tak cuma menangis sedih, Susno Duadji juga menyatakan bahwa tak selamanya sesuatu yang menjadi kepercayaan dan keyakinan banyak orang adalah selalu benar.
Dia mengumpamakan ribuan tahun lalu, di mana keyakinan masyarakat pada waktu itu meyakini bahwa Matahari berputar mengelilingi Bumi.
Namun, belakangan, sesuai dengan fakta ilmiah, ternyata bumilah yang mengelilingi Matahari.
Kalau ditelusuri, yang Susno ceritakan adalah kisah ilmuwan legendaris Galileo Galilei yang harus menerima hukuman dari gereja lantaran bersikukuh berpendapat bahwa Bumi itu berbentuk bulat dan mengelilingi Matahari.
Jadi, 'tangisan buaya'-kah atau tangis dari hati terdalamnya yang Susno suguhkan tadi malam? Hanya dia dan Tuhan yang tahu.
Salah satu anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku tidak terkesima dengan curhat Komjen Susno Duadji sekalipun dia menangis.
Kabareskrim Polri yang mengundurkan diri untuk sementara waktu itu sempat menitikkan air mata saat memberikan klarifikasi kepada Komisi III DPR, Jumat (6/11) dini hari.
"Inilah terus terang. Saya kan nanya dia keras sekali. Inilah resiko saya berpolitik. Saya tidak terkesima sama tangisan, bahkan bawa-bawa keluarga segala. Saya tahu siapa Susno," kata Ruhut, Jumat di Gedung DPR.Meski bersikap keras ketika meminta klarifikasi kepada Susno, Ruhut mengaku tidak memiliki masalah pribadi dengan mantan Kapolda Jawa Barat tersebut. "Dia sahabat saya, cuma kalau bicara hukum ya harus ada perbaikan dong," kata Ruhut.
Ia juga menegaskan, jika memang pada persidangan dan proses hukum selanjutnya kedua pimpinan KPK nonaktif, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto, tidak bersalah, maka Susno Duadji harus dihukum. "Saya katakan, kalau memang Bibit dan Chandra tak terbukti, hukum Susno," ungkapnya.
Imparsial: Air Mata Susno, Air Mata BuayaAir mata Komjen Susno Duadji yang sempat menitik seusai memberikan keterangan dalam rapat kerja Polri dengan Komisi III DPR RI, di Jakarta, Kamis (5/11) malam, dinilai palsu dan hanya rekayasa politik.
Menurut Managing Director of Imparsial Rusdi Marpaung, tangisan Susno merupakan cermin institusi kepolisian yang rapuh dalam menghadapi masalah.
"Seorang jenderal menangis, itu cengeng juga. Rakyat jadi bisa melihat sendiri itulah mentalitas para pejabat negara dan institusi yang cengeng. Tapi menurut saya, itu air mata buaya yang diperlihatkan semalam," ujarnya, saat jumpa pers, di Kantor Imparsial, Jakarta, Jumat (6/11).
Susno, yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kabareskrim Mabes Polri, memang berulang kali disebut-sebut dalam rekaman hasil sadapan KPK terhadap Anggodo Widjojo, adik buronan KPK Anggoro Widjojo.
Dalam rapat kerja dengan Komisi III semalam, Susno memberikan klarifikasi mengenai tuduhan yang menyebutkan bahwa ia menerima uang sebesar Rp 10 miliar terkait kasus Bank Century. Di depan anggota Komisi III, Susno bersumpah bahwa dirinya tidak pernah menerima Rp 10 miliar dari siapa pun. Dia juga membantah semua tudingan negatif terhadap dirinya.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa berbagai tudingan itu telah membuat istri, anak, dan cucunya sangat prihatin. Dia juga menyatakan kesanggupannya untuk diperiksa untuk membersihkan namanya. Mata Susno terlihat merah seperti berkaca-kaca saat menyampaikan klarifikasinya.
2 Komentar:
ya biarkan saja,bangkai disembunyikan sehalus mungkin pasti akan tercium baunya ;)
piss
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.