Patah hati? Sebentar. Saya cari dulu di kamus hidup saya. Wah, ndak nemu tuh. Loh, enggak bohong saya ini. Benar-benar tak ada ternyata istilah yang satu itu.
Cuplikan dialog di atas itu adalah gambaran diri saya saya beberapa tahun yang lalu. Patah hati? Wah, enggak banget deh. Semasa bersekolah dulu, saya pasti tertawa paling kencang ketika melihat adegan-adegan patah hati di film remaja. Kalau saya mendapatinya di cerita pendek majalah remaja yang saya langgani, saya bisa berkata dengan jumawa : patah hati jelas tidak ada dalam kamus hidup saya.
Sombong ...
Saat menempuh pendidikan menengah atas, saya sering menjadi saksi, bagaimana teman-teman di sekitar saya Nangis Bombay karena pujaan hati mereka berulah atau ketika hubungan Cinta si teman tadi dengan pasangannya merenggang. Tapi, anehnya ketika akhirnya Cinta saya juga tidak berjalan mulus, saya tidak mengalami perasaan sedahsyat mereka.
Saya ingat, di tahun pertama masa seragam abu-abu, saya tengah menjalin kisah dengan kakak kelas. Di tahun kedua, hubungan itu tak bisa lagi dilanjutkan. Sedih? Iya sih, tapi tak sedalam kesedihan ketika teman-teman saya patah hati. Setelah putus dengan kakak kelas yang baik hati itu saya melanjutkan hidup dan kembali merajut kasih dengan …
Wali Kelas :). (Iya Wali kelas saya, lucu, manis, tinggi, berkulit putih, tergila-gila pada
Hubungan kedua ini jauh lebih singkat. Dan saya hanya mengerutkan kening sebentar saja setelah pulang dari sekolah. Setelah itu, saya kembali sehat walafiat, tak kurang suatu apa. Saya lagi-lagi bisa berkata dengan jumawa : patah hati jelas tidak ada dalam kamus hidup saya.
Hohoho, tunggu dulu anak muda. Kesombongan tentu ada batasnya.
Dan benar:
Saya, yang pernah dengan lantangnya berkata kalau patah hati jelas tidak ada dalam kamus hidupnya, akhirnya harus mengakui kekuatan dan ketangguhan cinta
Patah hati itu datang ketika saya mengakhiri hubungan saya dengan ***** , Waktu itu - saya sampe bisa menangis berhari-hari, kehilangan selera makan, menjadi malas beraktivitas, lesu, lemas, sedih; intinya ya mirip-mirip dengan apa yang sering dipakai para sineas-sineas untuk menggambarkan adegan orang patah hati.
Saya beruntung, dikelilingi orang-orang dengan daya juang yang tinggi. Teman-teman kos saya bergiliran menemani saya. Sahabat-sahabat saya juga. Teman saya siap dipanggil kapan saja. Jadi kalau kesedihan itu tiba-tiba memuncak dan saya ingin menangis hingga berderai-derai dan berpanjang-panjang sambil teriak teriak (ko bisa yaa ? depresi kalee), teman saya sigap datang.
Anehnya meski patah hati begitu lara, nelangsa, saya kok ya akhirnya kembali lagi bersamanya. Iya, pacar saya ***** itu. Kami mencoba kembali membangun hubungan selepas lulus. Dan …
Putus lagi ....
Patah hati edisi kesekian, pasti dengan orang yang berbeda, tidak seheboh patah hati edisi pertama karena mungkin ini patah hati edisi ke dua puluh tujuh atau bahkan 32 , tidak seheboh patah hati edisi pertama. Mungkin karena saya sedang gembira-gembiranya, menikmati perubahan status dari perjaka menjadi pekerja dengan beragam hal baru yang saya temui.
Patah hati edisi kesekian itu langsung ditutup dengan aktivitas yang menyenangkan; jalan-jalan ke Yogyakarta, Malang, hingga Batam dan Singapore. Sebenarnya tidak ada kaitan langsung antara patah hati dengan jalan-jalan, saya sudah merencanakan perjalanan itu bersama beberapa teman dari jauh-jauh hari.
Besok saya kembali melakukan perjalanan. Patah hati dan jalan-jalan memang berkawan sejak dahulu kala. Ha-ha-ha. Bukan, bukan, saya bukan berjalan-jalan karena patah hati, rencana esok hari sudah dirancang sejak berbulan-bulan lalu. Besok sore saya sudah ada di TP, menghabiskan satu dua hari di sana, dan melanjutkan perjalanan ke J, ada perhelatan tahunan yang sudah lama menarik perhatian saya.
Jadi, ya, saya patah hati, ada awan mendung di sini, di hati, tapi hidup itu kawan terlalu indah untuk diratapi. Bukan begitu?. Sebelum ini saya sudah berkata: apapun yang menanti saya di ujung sana, hidup saya akan baik-baik saja. pasti
Euro 2008, Prediksi Euro 2008, Final Euro 2008, Ramalan Hasil Pertandingan Euro 2008, Hasil Pertandingan Euro 2008, Top Score Euro 2008
langka, tumbuhan dan hewan langka, satwa langka, hewan langka, ujung kulon, cegah satwa punah, satwa punah, badak bercula satu, macan sumatera, cegah satwa, lomba cegah satwa, keyword cegah satwa punah
source : negeri senja
4 Komentar:
Akhirnya....Italia GO...meski mas pippo gk maen Italia tetep the best,makanya jgn meremehkan itali, hayo sapa yg angkat koper....
Apalagi kalau sebelum patah hati sudah nyiapin gantinya, pasti bener-bener nggak pernah patah hati deh ya? Padahal katanya patah hati itu juga nikmat, senikmat dikhianati, lebih nikmat daripada jatuh cinta dan mengkhianati. So, kapan2 cobalah untuk patah hati :-)
wah masa patah hati nih tozie..bukannya selalu di kelilingi bidadari cantik2 hehehehe jangan lupa oleh2nya ya :)
kwak..kwak..kwak...kang...kurasapun.Sampai kapanpun "patah hati"tidak akan berada dalam kamus mu...
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.