Pro Justitia
Mungkinkah mati karena peluru ? Tidak, Karena aku tidak sebodoh itu. Mungkinkah aku mati karena pisau ? Tidak, Karena aku pandai menangkis senjata tajam. Mungkinkah aku mati kelaparan di jalanan ? Tidak. Karena aku banyak sahabat di jalanan. Mungkinkah aku mati lemas di pantai bebas ? Tidak, Karena aku terbiasa merenangi laut biru.
Mungkinkah aku mati menyaksikan ketidakadilan ? Tentu. Jika hatimu tergetar melihat ketidakadilan ? Kau adalah sahabatku.
Inspirasi di Balik Jeruji
Saya tidak akan menceritakan semua penghuni Blok IV B, hanya beberapa dari mereka yang memberikan kesan khusus, bisa saya ceritakan disini. Darus penghuni sel 01, dialah pertama-tama yang bertemu dengan saya. Ia dijatuhi hukuman selama 23 tahun dengan tuduhan merampok dan membunuh Bandar Judi, pernah juga ia tinggal di LP Nusakambangan.
Kadang-kadang ia berbicara sepotong-potong mengenai kehidupannya sebelum masuk penjara., Alasan pertama mungkin karena kebetulan kita sama-sama dilahirkan di kota Garut, Dia juga pernah berkata “Anakku mungkin hampir seumuran kamu saat ini” itu alasan kedua yang sering ia ungkapkan kenapa ia benar-benar memperhatikan saya, dan selalu menemani kalau saya harus ke kantor kepala KPLP.
Memang saya pernah dinasehati untuk berhati-hati, jangan pernah pergi sendirian. Sebab kita tidak bisa menduga bahwa perilaku penghuni Cipinang lain. Darus banyak bercerita mengenai istri dan anaknya. Kadang-kadang dia mendapat izin berobat keluar sepanjang hari, tetapi sekembalinya dari luar, sama sekali tidak pernah dia bercerita mengenai pengobatan atau sakitnya. Namun justru bercerita hal lain, seperti memotong dan mengecat rambut di salon.
posted by Kopitozie editting by M***K
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.