Ikan Berkepala Buaya apakah simbol dari Banyak Serigala Berbulu Domba di Negeri tercinta ini ? Menurut Rumor Ikan Buaya ini ditakuti oleh Para Buaya sungguhan, "Tekstur tubuh ikan ini sangat keras, pisau tak mampu membelahnya"Fenomena Alam Ikan berkepala Buaya ada seekor ikan buaya yang Berkepala Buaya yang telah mengemparkan serta menggegerkan warga yang menemukan ikan tersebut.
Ikan dengan ukuran cukup besar tersebut ditemukan seorang warga Sungai Jagir sisi Timur tak hanya terletak pada bentuk fisiknya saja.
Peneliti Kanada pernah meneliti mengenai ikan berkepala buaya. Ikan jenis ini diduga kuat merupakan ikan purba karena memiliki beberapa karakteristik.
Jika ikan dilepas di sungai atau di rawa-rawa bisa membesar dan panjangnya bisa mencapai 2 meter. Dan jenis ikan ini sangat berbahaya karena cenderung pemakan daging. Ikan-ikan lain yang hidup bersamanya akan dimangsa begitu juga dengan manusia yang hidup di pinggir sungai atau rawa bisa digigit. Gigi ikan ini strukturnya hampir menyerupai buaya.
Karateristik yang paling kuat adalah ikan ini memilik 2 pasang sirip yang diduga sebagai hasil evolusi. Selain itu rahang kuat yang dipunyai oleh ikan berkepala buaya mirip dengan rahang buaya yang hidup di darat. Bahkan menurut cerita msyarakat sekita Ikan berkepala buaya ini ditakuti oleh para Buaya sungguhan.
Penelitian ilmuwan itu diumumkan dalam jurnal ilmiah pada tahun 2006 lalu dan disempurnakan pada Juni 2009. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa ikan yang memiliki dua pasang sirip itu disebut sebagai Tiktaalik, seekor ikan purba yang diperkirakan sudah punah ratusan tahun lalu.
Ikan berkepala buaya ini juga memiliki insang yang tidak biasa mirip dengan ikan. Sehingga ikan ini bisa bertahan hidup dalam perairan dangkal dan sering menunjukkan dirinya di permukaan air. Keunikan itu pula yang kemudian menyimpulkan bahwa ikan ini merupakan jenis ikan hasil evolusi antara ikan dan makhluk hidup berkaki empat lainnya seperti dinosaurus, burung dan mamalia.
Fosil Tiktaalik pernah ditemukan di Pulau Ellesmerem, Nuvanut, Kanada. Penemuan itu menunjukkan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh ikan lainnya. Keunikan itu pula yang memperkuat hipotesa teori mengenai evolusi makhluk hidup.
Tiktaalik juga sering disebut sebagai bagian yang hilang dalam sejarah manusia karena data yang dimiliki hilang tanpa alasan yang jelas hingga fakta baru berupa fosil ditemukan. Setelah penemuan itu, ilmuwan mengevaluasi pernyataan tersebut dan menyatakan bahwa ikan ini merupakan bentuk transisi makhluk hidup.
Transisi itu karena terdapat dua ciri khas yang dimiliki oleh dua hewan darat dan hewan air. Dikatakan hewan darat karena memiliki rahang yang kuat, bahu serta leher dan dikatakan sebagai hewan air karena memiliki insang dan tulang rawan yang biasa dimiliki oleh ikan.
Penemuan itu juga sekaligus menjawab, misalnya, bagaimana hewan yang hidup di air berpindah habitatnya ke daratan. Sehingga tiap makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Walaupun penemuan ini menarik namun bukan merupakan suatu hal yang mengejutkan karena berdasarkan bukti yang ada, beberapa makhluk hidup di darat memiliki nenek moyang ikan. Penemuan ini juga diharapkan mampu menguak sejarah organisme lainnya.
3 Komentar:
hmm ikan purba ya ??? kira2 di indonesia ada gak ya? ;)
*smoga gak ada ya :D*
widih ngeri amat tuh ikan :(
yup sebuah fenomena yang mendasar seperti nessi yang blum ditemukan :D
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.