Tifatul menilai perampokan di Padang merupakan pencurian, bukan terorisme. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring tak mau gegabah menyebut aksi perampokan yang marak terjadi belakangan ini sebagai bagian dari aksi terorisme.
"Menurut saya itu perlu identifikasi yang lebih jauh. Setelah itu, baru kita menyimpulkan ini terorisme atau bukan," kata Tifatul di sela acara halal bi halal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Jakarta Selatan, di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Minggu 26 September 2010.
Dalam aksi terorisme, menurut Tifatul, perlu ditelaah apakah ada struktur yang bekerja untuk kepentingan tertentu, baik politik maupun tujuan lain. "Itu perlu analisis sebelum menyimpulkan. Kalau apa saja kita sebut terorisme, bisa repot nanti," kata Tifatul yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Terkait aksi perampokan di Padang, Sumatera Barat, dia menilai itu bukan aksi terorisme. "Itu pencurian, menurut saya," kata menteri asal PKS ini.
Tifatul meminta, pihak kepolisian melihat terlebih dahulu fakta-fakta yang ada di lapangan. "Coba saja dilihat fakta-faktanya kalau itu terbukti," pungkas Tifatul.
Sabtu 25 September 2010 pukul 04.00, sekelompok orang merampok anjungan tunai mandiri (ATM) di Universitas Bung Hatta, Padang. Tiga ATM bank berbeda pun rusak dan dua di antaranya dibobol.
Dalam pengejaran, kepolisian Sumbar berhasil menangkap beberapa tersangka dan menembak mati empat diantaranya.
Perampokan ini hanya berjarak sekitar sebulan dari aksi perampokan di CIMB Niaga Medan. Mabes Polri telah menyatakan perampokan di Medan ini terkait dengan jaring terorisme di Indonesia.
"Menurut saya itu perlu identifikasi yang lebih jauh. Setelah itu, baru kita menyimpulkan ini terorisme atau bukan," kata Tifatul di sela acara halal bi halal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Jakarta Selatan, di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Minggu 26 September 2010.
Dalam aksi terorisme, menurut Tifatul, perlu ditelaah apakah ada struktur yang bekerja untuk kepentingan tertentu, baik politik maupun tujuan lain. "Itu perlu analisis sebelum menyimpulkan. Kalau apa saja kita sebut terorisme, bisa repot nanti," kata Tifatul yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Terkait aksi perampokan di Padang, Sumatera Barat, dia menilai itu bukan aksi terorisme. "Itu pencurian, menurut saya," kata menteri asal PKS ini.
Tifatul meminta, pihak kepolisian melihat terlebih dahulu fakta-fakta yang ada di lapangan. "Coba saja dilihat fakta-faktanya kalau itu terbukti," pungkas Tifatul.
Sabtu 25 September 2010 pukul 04.00, sekelompok orang merampok anjungan tunai mandiri (ATM) di Universitas Bung Hatta, Padang. Tiga ATM bank berbeda pun rusak dan dua di antaranya dibobol.
Dalam pengejaran, kepolisian Sumbar berhasil menangkap beberapa tersangka dan menembak mati empat diantaranya.
Perampokan ini hanya berjarak sekitar sebulan dari aksi perampokan di CIMB Niaga Medan. Mabes Polri telah menyatakan perampokan di Medan ini terkait dengan jaring terorisme di Indonesia.
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.