Tidak ada asap kalau tidak ada api, kasus Penusukan Pendeta HKBP Bekasi sepertinya semakin membuat panas situasi aman di negeri kita tercinta dan mengancam toleransi umat beragama. Semua kejadian semoga disikapi dengan lebih tenang dan arif, seperti sikap Bijak Bestari para Ulama Bogor saat menanggapi aksi Perobekan Al Quran yang dimotori enam aktivis di depan Gedung Putih, Washington, Amerika, beliau-beliau lebih memilih menghadapi dengan doa menghadapi "Aksi Gila Warga USA" tersebut.
Kapolres Bekasi: Jemaat HKBP Membandel! Kepala Polres Metropolitan Bekasi Kombes Imam Sugiarto mengaku, pihaknya sempat mengirimkan surat imbauan kepada jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Mustikajaya, Kota Bekasi, untuk tidak beribadah. Surat itu dikirimkan sekitar tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri 2010.
"Alasannya, saya melihat adanya potensi gangguan keamanan. Ada penolakan dari warga sekitar (baca juga HKBP Bekasi Tak Pernah Minta Izin : Warga). Warga sekitar resah. Tetapi, mereka tetap membandel," kata Kombes Imam ketika dihubungi Kompas.com, Senin.
Kombes Imam juga mengaku telah meminta mereka mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurus perizinan sehingga dapat beribadah dengan resmi. Selama ini, jemaat HKBP Pondok Timur Indah belum memiliki sarana ibadah yang resmi.
Terkait pengamanan, Kombes Imam mengatakan bahwa pihaknya selama ini terus menurunkan 400-500 personel di sekitar Gereja HKBP Pondok Timur Indah.
Dia mengakui, pihaknya tidak memfokuskan pengamanan pada konvoi jemaat yang terjadi setiap hari Minggu. Pada hari itu, jemaat selalu berjalan beriring-iringan menuju gereja untuk beribadah.
Kapolres Bekasi: Jemaat HKBP Membandel! Kepala Polres Metropolitan Bekasi Kombes Imam Sugiarto mengaku, pihaknya sempat mengirimkan surat imbauan kepada jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Mustikajaya, Kota Bekasi, untuk tidak beribadah. Surat itu dikirimkan sekitar tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri 2010.
"Alasannya, saya melihat adanya potensi gangguan keamanan. Ada penolakan dari warga sekitar (baca juga HKBP Bekasi Tak Pernah Minta Izin : Warga). Warga sekitar resah. Tetapi, mereka tetap membandel," kata Kombes Imam ketika dihubungi Kompas.com, Senin.
Kombes Imam juga mengaku telah meminta mereka mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurus perizinan sehingga dapat beribadah dengan resmi. Selama ini, jemaat HKBP Pondok Timur Indah belum memiliki sarana ibadah yang resmi.
Terkait pengamanan, Kombes Imam mengatakan bahwa pihaknya selama ini terus menurunkan 400-500 personel di sekitar Gereja HKBP Pondok Timur Indah.
Dia mengakui, pihaknya tidak memfokuskan pengamanan pada konvoi jemaat yang terjadi setiap hari Minggu. Pada hari itu, jemaat selalu berjalan beriring-iringan menuju gereja untuk beribadah.
2 Komentar:
Untuk masalah perizinan bukan saja bagi umat Nasrani, umat muslimpun ada izin untuk mendirikan rumah ibadah ( masjid ) paling sedikit harus ada jemaahnya 40 (empat puluh) orang. ALLAHU AKBAR............!!!!!!!!!!!!
Dasar emang preman... bikin resah warga ciketing aja neh....
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.