Betapa sulitnya memperoleh uang pada jaman sekarang ini, rupanya mendorong orang-orang tertentu "lebih kreatif" untuk mendapatkannya. Pembobolan ATM yang pernah marak di tahun-tahun yang lalu, saat ini terjadi lagi. Sejumlah nasabah bank yang memegang kartu ATM menjadi was-was dan khawatir terkait kasus lenyapnya sejumlah uang milik nasabah di beberapa bank di Bali belakangan ini.
Menyimpan uang di bank, menjadi hal yang tidak aman lagi saat ini. Kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang tadinya dianggap praktis dan simpel,karena kita bisa melakukan berbagai transaksi perbankan dimanapun dan kapanpun, kini justru membuat orang khawatir dan tidak tenang. Di sisi lain, kemudahan ini membuat si tangan panjang tergiur.
Bagaimana cara membobol ATM ? Apa yang mereka lakukan? Kalau tahun 2006 lalu, komplotan pembobol ATM mengambil uang korban dengan cara menempelkan permen karet di lubang tempat keluar uang di ATM, saat ini tentunya para pembobol ATM diduga memiliki jaringan atau peralatan yang canggih. Bagaimana tidak, uang seorang nasabah hilang setiap 20 detik dan itu dari sejumlah ATM yang tersebar di Bali secara simultan.
Modus operandi pembobolan ATM sejumlah bank di Kuta, Bali, diperkirakan mirip kejahatan perbankan sindikat kejahatan internasional, demikian menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar di Kuta, Kabupaten Badung. Modusnya, pelaku memasang sebuah alat yang bisa mengkopi data di kartu ATM, termasuk nomor PIN ketika nasabah melakukan transaksi.
Sementara itu, Bank Indonesia dalam rilisnya sore ini menyebutkan, dari hasil penyelidikan awal diketahui telah terjadi pencurian data kartu ATM melalui proses skimming, tapping, dan pengintipan PIN oleh pihak yang tidak berhak. Untuk itu, pihak bank sudah melakukan langkah pengamanan yang dilakukan (bisniskeuangan.kompas.com)
Sebenarnya pencurian data melalui kartu ATM atau kartu kredit nasabah (skimming) tentunya bisa dihadang. Salah satu caranya adalah setiap ATM yang beroperasi harus dilengkapi dengan anti skimmer. Beberapa bank tentunya telah memasang anti skimmer ini pada ATM mereka, tetapi belum banyak jumlahnya.
Cara lain adalah agar bank segera menerapkan implementasi kartu debet khususnya kartu ATM yang berbasis chip sesuai saran dari Bank Indonesia. Yang saya tahu beberapa bank telah menerapkan hal ini terhadap kartu kredit karena pembobolan kartu kredit di Indonesiapun tidak sedikit jumlahnya. Bagaimanapun saat ini tingkat keamanan dari kartu berbasis chip sudah sangat memadai. Dibandingkan dengan chip, sistem gesek atau dengan magnific script mudah untuk digandakan datanya.
Kita hanya bisa berharap bahwa aparat berwenang dan pihak perbankan segera dapat mengatasi masalah pembobolan ATM ini. Bagi anda pemegang kartu ATM, tidak ada salahnya sering-sering melakukan penggantian PIN sebagai langkah antisipasi agar pembobolan ATM tidak terjadi pada anda.
posted by Kentus (with love)
6 Komentar:
:-t waspadalah...waspada....
Untung saya gak punya banyak duit di ATM. Jadi kalo ada yg mau nyuri, kecele deh. Hahahaha...
saya ngga begitu takut, karena memang saldo di rekening BCA saya sudah di kosongkan heheh :)
ngeri bener syber crime saat ini.L :(
salah satu cara untuk menghindari pembobolan atm adalah ketika selesai melakukan transksi maka anda bisa memasukkan kembali kartu atm dan masukkan nomor pin palsu lalu cancel. sehingga nomor yg tertinggal di atm terakhir adalah palsu.
Wah, jadi khawatir nih punya akun bank banyak. . .
Yang Pasti,..tiap modus akan selalu mempelajari akan kelemahan modus yang lama dan tentu saja kelemahan dari pihak bank dan nasabah...
Hati HAti...
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.