Pesona Vagina Maria Ozawa dan Fantasi Kelamin Raditya Dika



Share
Maria Ozawa atau Miyabi akan berperan dalam film komedi: Menculik Miyabi. Dia menyabet peran utama film garapan Maxima Picture.


Raditya Dika, penulis skenario, menyebut ide menampilkan Miyabi sebagai ide cerdas. Sosok Miyabi yang dikenal publik sebagai aktris porno ini akan tampil tanpa adegan seks dan vulgar. Sisi humanis dikedepankan. Bagaimanapun, Miyabi manusia juga, demikian kata Raditya.


Apa yang disebutnya ide atau gagasan cerdas (saya mendengar perkataan ini di televisi) sangatlah tidak tepat. Yang ada justru sebaliknya, gagasan bodoh dan sekadar mencontek perputaran arus baru industri film Hollywood.


Kualitas film dalam negeri yang belakangan ini meningkat dengan hadirnya Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Laskar Pelangi, dan lain-lain, tiba-tiba saja hendak dikoyak dengan ide menampilkan aktris porno sebagai pemeran utama.


Bangunan kualitas film yang sedang direnovasi sejumlah insan film seakan hendak diruntuhkan kembali menjadi kumpulan puing-puing film sampah (junkfilm).


Seandainya film Menculik Miyabi benar terwujud, maka menjadi jelas bahwa kualitas film yang telah dibangun susah payah oleh sejumlah insan perfilman, ternyata dirusak pula oleh insan perfilman lainnya. Sedih dan menyedihkan.


Potret Buram


Sekadar mengenang potret buram produksi film dalam negeri. Pada masa lalu, film berkualitas tidak menjamin memiliki kesempatan tampil di layar bioskop. Terlebih saat Kelompok 21 (Twenty One Group) memiliki kekuasaan penuh atas film yang layak tampil di bioskop kelas satu. Sebagaimana dialami Slamet Raharjo saat karyanya Langitku Rumahku hanya mendapatkan kesempatan 1 hari saja tayang di bioskop Kelompok 21. Sementara film produksi Hollywood dapat tayang sesukanya.


Tentu saja Slamet Raharjo, Christine Hakim dan rekan-rekannya menangis pilu. Itulah masa-masa kelam, ketika industri perfilman mendapat perlakuan tidak adil dari penguasa pemilik bioskop elit di negeri ini.


Masa-masa itu sudah berlalu seiring terjadinya reformasi. Industri film mulai menggeliat dengan hadirnya film berkualitas. Jutaan penonton datang ke bioskop menikmati film karya sendiri dan bukan produksi negara lain.


Meski harus diakui ada beberapa film sampah, tetapi film berkualitas hadir dengan prosentase lebih besar. Ini patut disyukuri.


Suasana Idul Fitri


Namun sayangnya, beberapa hari setelah umat Islam merayakan Idul Fitri, saat saling memaafkan sedang berlangsung dan silaturrahmi belum usai, tiba-tiba masyarakat dikejutkan dengan berita akan hadirnya aktris porno. Miyabi menjadi Top News terbaru setelah tewasnya Noordin M. Top dan gonjang-ganjingnya tubuh KPK.


Tentu saja reaksi bermunculan. Ustadz Yusuf Mansur menolak tegas kehadiran Miyabi. Sementara MUI mengecam keras dan menghimbau pencekalan. Menteri Meuthia Hatta bersikap sama.


Meski suara-suara tersebut belum cukup keras menolak kehadiran Miyabi, tetapi cukuplah menjadi pegangan bahwa apapun peran yang akan dimainkan Miyabi tidak membawa manfaat apapun bagi peningkatan kualitas kecerdasan masyarakat.


Wewenang pencekalan ada di tangan imigrasi. Tetapi tampaknya tidak akan terjadi pencekalan. Minimnya suara tokoh masyarakat dalam top news ini menjadi pertanda Miyabi akan hadir dengan mulus.


Belum ada komentar signifikan dari wakil rakyat, tokoh-tokoh agama dan masyarakat lainnya. Belum ada demo yang merebak. Bahkan tokoh-tokoh perfilman belum terdengar gaungnya di media massa. Entah setuju atau menolak Miyabi.


Memang ada segelintir pemain muda yang mendukung kehadiran Miyabi. Alasannya sederhana saja, Miyabi datang bermain film komedi dan bukan film porno. Singkatnya, bukan kejahatan.


Sementara stasiun televisi memberitakan dalam proporsi seimbang. Meski ada sesuatu yang agak aneh, yaitu saat beberapa penyiar berita dari beberapa stasiun televisi menyebut Miyabi sebagai pemain film dewasa atau pemain film panas. Tidak satupun menyebut aktris porno.


Perkataan tersebut tentu saja aneh dan terdengar janggal. Ada perbedaan mencolok antara pemain film dewasa, pemain film panas dan pemain film porno. Para penyiar berita agaknya hendak mencoba menaikkan kehormatan status keartisan Miyabi. Apakah ini anjuran para Pimpinan Redaksi Berita atau sekadar timbang rasa? Entahlah.


Film Panas dan Film Porno


Konotasi film dewasa, film panas dan film porno jelas berbeda. Umumnya film dewasa jika dalam poster film tercantum tulisan 17 Tahun ke atas (ada pula film untuk semua umur).


Film untuk 17 tahun ke atas jelas film dewasa. Sebab tidak ada kategori lainnya, seperti film untuk 20 tahun ke atas dan seterusnya. Hal itu menunjukkan bahwa film dewasa layak ditonton untuk yang berusia di atas 17 tahun (tetapi banyak bioskop tidak peduli. Pelajar SMP bebas menonton).


Istilah film panas yang hadir di layar bioskop cenderung menampilkan adegan seks dalam makna gerakan seks yang tidak secara vulgar menampilkan atau memertontokan alat kelamin.


Ambil contoh, film Last Tango in Paris yang dibintangi Marlon Brando. Film tersebut masuk kategori film panas terbesar dalam sejarah industri perfilman Hollywood. Padahal adegan seks yang ditampilkan hanya gerakan tubuh menirukan adegan seks, tetapi tidak ada visualisasi alat kelamin.


Pada era 70-80 an, aktris panas seperti: Sylvia Kristel, Nastassja Kinski, Edwige Fenech dan Gloria Guida sempat populer di negeri ini. Mereka sering menampilkan adegan seks, tetapi hanya sekadar gerakan sensual. Busana tetap dipakai, setidaknya masih mengenakan celana dalam. Pada masanya, mereka adalah simbol seks.


Popularitas Edwige Fenech sungguh luar biasa. Konon katanya, dia sempat diundang ke negeri ini. Dikisahkan, dalam sebuah acara jamuan makan, aktris Italia keturunan Tunisia itu melelang celana dalamnya. Para tamu yang hadir pun berebut ingin memilikinya.


Meski tidak jelas, apakah celana dalam itu bersih atau celana dalam yang sedang dipakainya. (Andaikan celana dalam itu yang sedang dipakai, tidak jelas pula apakah pembelinya yang melepas celana dalam tersebut dari tubuh Edwige atau dia sendiri yang melepasnya).


Tetapi yang pasti kedatangannya sangat meriah. Ada banyak orang yang berminat melihatnya secara langsung. Dan tentu lebih banyak lagi yang ingin tidur bersamanya.


Padahal tidak satupun film porno yang diperankan Edwige Fenech. Penggemar tidak akan pernah melihat vaginanya di layar bioskop. Semuanya masih dalam taraf kewajaran. Penonton tidak tahu seperti apa vagina Edwige. Sebab semua adegan syur masih mengenakan celana dalam dan bra.


Aktris film panas seperti Edwige Fenech cukup banyak di negeri ini. Sebut saja, Kiki Fatmala dan Inneke Kusherawati (subhanallah, kini Inneke berjilbab). Keduanya sering tampil dengan pakaian seksi dan transparan. Tetapi payudara dan vagina tetap tertutup rapat bagi mata penonton. Keduanya sering disebut aktris panas. Film-film Warkop DKI sering menghadirkan sensualitas perempuan.


Harus diakui bahwa adakalanya saat dilakukan syuting, aktris bisa saja tampil telanjang bulat. Tetapi setelah proses editing, gambar yang muncul tidak secara vulgar menampilkan ketelanjangan.


Profesionalitas insan film sangat dituntut. Berbugil ria atau beradegan seks harus dilakukan sepanjang mengikuti script yang ditentukan. Dalam hal ini, kaum pria yang menjadi crew tentu hanya dapat menelan ludah melihat artis-artis perempuan telanjang di hadapannya.


Tetapi sutradara dan kamerawan tidak akan pernah berani mengambil gambar vagina secara close up. Apalagi hingga menampakkan belahan dan atau bagian merahnya. Sangat tidak mungkin. Mengapa demikian?


Sebab mereka memang tidak sedang membuat film porno atau film biru (blue film/hardcore). Visualisasi yang ditampilkan hanya ketelanjangan, meski rambut kemaluan terkadang terlihat jelas.

Berbeda halnya dengan film porno. Alat kelamin ditampilkan secara utuh, jelas dan transparan. Bahkan proses terjadinya perkelaminan dihadirkan tanpa tirai sedikitpun.


Para penikmat film porno tidak akan bertanya atau membayangkan seperti apa rupa penis dan vagina pemain film yang ditontonnya. Semua dihadirkan secara gamblang tanpa sensor. Dan itulah yang dilakukan Maria Ozawa atau Miyabi.


Pesona Vagina Cantik


Miyabi sangat populer di Indonesia. Termasuk mereka yang belum pernah menontonnya. Boleh jadi, kalangan pelajar ada yang mengenal nama ini. Nama Miyabi memang mudah diingat. Mirip nama makanan khas: Serabi.


Tentu saja tidak ada data seberapa banyak lelaki dan perempuan negeri ini yang pernah melihat vagina Miyabi. Tetapi dapat diduga, jumlah orang yang ingin melihat vagina Miyabi akan semakin meningkat dengan tampilnya dia di layar lebar.


Download film-film porno Miyabi akan meningkat tajam. Mereka yang tidak tahu menahu tentang Miyabi dengan segera mencari tahu seperti apakah corak rupa vagina Miyabi. Apakah Miyabi memiliki vagina cantik secantik pemiliknya? Lebih spesifik lagi, orang-orang akan melihat dengan cermat dan teliti bagaimana puluhan penis berbeda warna tenggelam dalam vagina Miyabi.


Dan yang pasti, para produsen DVD bajakan yang paling diuntungkan dengan kedatangan Miyabi. Mereka melihatnya sebagai peluang bisnis besar yang tidak boleh dikesampingkan.


Bursa bisnis VCD-DVD bajakan di Glodok semakin bergairah. Kumpulan film-film porno Miyabi akan diproduksi ulang sebanyak-banyaknya. Permintaan pasar di seluruh pelosok negeri akan sangat besar dan tidak boleh terlewatkan.


Siapapun yang sangat berminat melihat Miyabi melakukan persetubuhan harus dipenuhi. Jangan dikecewakan.


Penonton bioskop yang akan melihat film Menculik Miyabi tidak puas sebelum melihat vagina Miyabi secara jelas. Bahkan usai menonton di bioskop, para penonton berbondong-bondong melanjutkan melihat koleksi film porno Miyabi di rumah masing-masing.


Pancaran pesona vagina Miyabi memang dahsyat. Dalam hal wajah, ada banyak aktris porno melebihi kecantikannya. Tetapi untuk sementara ini, Maria Ozawa menjadi ikon terbaik industri film porno.


Kematian aktris porno Asia Carrera menyedihkan penggemarnya. Meski penggantinya datang silih berganti, tetapi penonton di negeri ini tidak cukup terpuaskan. Itulah sebabnya para sineas film porno bekerja keras mencari sosok tepat pengganti Asia Carrera yang meninggal digerogoti AIDS.


Maria Ozawa tampil sempurna menggantikannya. Dan para penggemar tersenyum lega. Miyabi hadir memuaskan hasrat kelamin lelaki dan perempuan. Setidaknya bagi penggemarnya di Indonesia.


Jangan heran, sosok Miyabi sangat digemari kaum lesbian. Meski Miyabi lebih sering beradegan seks dengan lawan jenis, tetapi kaum lesbian banyak yang terpikat dengan rona wajah dan kelembutan Miyabi. Apalagi saat masturbasi.


Kaum lesbian memiliki hasrat yang kuat hendak bersetubuh dengan Miyabi. Kekuatan hasrat yang sama dengan hasrat kaum lelaki.


Fantasi kelamin


Setahun belakangan ini terjadi perputaran arus baru film Hollywood. Munculnya Sasha Grey dalam film Girlfriend Experience garapan sutradara kondang Steven Soderbergh agaknya membangkitkan minat sineas negeri ini untuk menirunya.


Tetapi Steven Soderbergh memiliki alasan kuat memilih Sasha Grey. Terjadinya perubahan arus yang dipicu beredarnya video seks Paris Hilton melahirkan paradigma baru perfilman di sana. (Uraian ini agak panjang…saya masih malas menulisnya).


Boleh jadi, Raditya atau sekelompok orang di Maxima Picture melihat perputaran arus baru film Hollywood tersebut. Lalu mereka secepatnya ingin negara ini menjadi negara kedua (setelah Amerika) dalam menempatkan aktris porno sebagai peran utama sebuah film bukan porno. Siapa tahu masuk Museum Rekor MURI.


Dengan kata lain, Raditya dan Maxima tidak lebih hanya mencontek. Tetapi dengan pijakan rapuh atau malah sangat bodoh. Memang belum jelas, apakah itu murni ide Raditya atau Odi Mulya Hidayat, produser Maxima. Yang pasti, produsen film ingin meraup untung besar


Maka dari itulah, ide cerdas, seperti dikatakan Raditya di awal tulisan, tidak lebih dari upaya pemuasan fantasi kelamin lelaki dan perempuan.


Raditya secara tepat mengetahui fantasi kelamin para penggemar Miyabi. Dan karenanya harus dimanfaatkan. Raditya (dan Maxima) ingin mengambil keuntungan.


Fantasi kelamin Raditya mewakili fantasi kelamin semua penggemar Maria Ozawa dan calon penggemar berikutnya. Sungguh menyedihkan.


Dan seandainya Miyabi jadi datang. Semoga dia datang dalam keadaan menstruasi.


BaNi MusTajaB

25 Komentar:

KLIK UNTUK MENAMPILKAN SEMUA KOMENTAR


Blog Sharing said...

wah vulgar banget topikna =)) tapi perkembangan film indo smkin mnrik ajah :D

Rusa Bawean™ said...

hmmmm
bingung aku
*@$%^&&*

Rizky Ramadhan said...

Eduuun... apalan euy kana perfileman, penjabarannya mantap kang. Tapi saya suka kalimat yg terakhir

"Dan seandainya Miyabi jadi datang. Semoga dia datang dalam keadaan menstruasi" wkwkwkwkwk..

Sg. Yulianto said...

Wah postingnya panjang banget...tapi karena topiknya menarik betah juga memelototinya! Thanks!

RUDI said...

Vagina Maria Ozawa ada kutil dan jengger ayam ...eh...rupanya salah baca.. (iklan disampingnya kebaca)...hhhh....ya...setuju...mudah2an datangnya dalam keadaan menstruasi...

sugeng said...

kata-kata terakhir yang saya suka bang wekekekek, kalo ga mens nya pas kaya orang nifas ya jadi agak lama

ice said...

coolllll
tambahin mas....
kalau mau melihat miyabi secara live dari dekat dalam keadaan tanpa busana dan posisi tepat dengan vagina yang menganga di mata anda...
silahkan secepatnya pesan tempat di neraka.. karena anda bukan hanya bertemu dengan miyabi, bahkan bertemu dengan asia carrera sekalipu dan bintang porno lainnya setelah kiamat nanti.
hanya saja anda akan melihat dengan diri anda yang dalam keadaan tragis... di cambuk, dipalu bahkan di tenggelamkan ke dalam api terpanas di neraka, yang uapnya saja sudah bisa melumerkan alam semesta...

Nias Maya said...

Topik menarik...
@ice : tanpa bertemu miyabi pun, neraka tetap ada di depan mata :D. neraka serem juga ya, makasih sharing pengalamannya dari sana. ***kaboooorrrrr***

Fikri said...

moga2 aja miyabi tidak meracuni kita semua.

Deni said...

wkwkwkwk...jadi lupa daratan kalau kayak gini, nafsu nomor wahid, bahaya mengancam !!!!

siapihblogger said...

sedih rasanya kalo negeri ini harus lagi bokbrok moralnya..

saya menolak kedatangan Miyabi ke Indonesia.. setuju

BaNi MusTajaB said...

Kedatangan Miyabi bukan soal penting. Tetapi bermain dalam film layar lebar (meski bukan film porno) tentu soal lain. ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.

blogging tutorial said...

Yang saya khawatirkan sih sederhana. Nanti cewek2 Indonesia berpikiran bahwa dunia porografi bisa menjadi jalan untuk mencapai punca ketenaran. Hal-hal seperti itu harusnya dicekal, kenapa malah diberi apresiasi dan dianggap sebagai ide cerdas??? Mungkin yang punya ide akan menyesal kalau suatu hari melihat film porno beredar yang dibintangi anak gadisnya sendiri yang sudah tidak gadis lagi....

Blogger Bocah said...

Radyita Dika Memang tolol!
Materi sudah mengalahkan segalanya,..
Ga lucu,tolol!

indr@ said...

gyahaha.. disini miyabi disana miyabi dimana-mana hatiku senang..

FATAMORGANA said...

Semoga saja film ini nantinya tidak menambah terpuruknya industri perfilman di Indonesia yang saat ini rindu akan film yang sarat akan pesan moral.

yoshida said...

boleh gak saya posting di note fesbuk saya? artikel ini, sangat bagus

Anonymous said...

raditya.....mang lo kambing yahhhhh. fuck u boy!!!!!!!!!!!

werock said...

dari forum saya:

GM:
coba pikir klo miyabi dateng..
anak2 yang ga tau miyabi pasti jadi pengen nyari tau.. siapa sih dia kok orang2 pd sering ngomongin miyabi? dan begitu mrk browsing, pada nonton deh tuh film porno dengan perilaku seks menyimpang, belasan laki2 pada ejakulasi dimukanya dan mukanya miyabi ampe dikencing2in segala.. (astagfirullah bejat amat).

HH:
Wahh gw juga ga setuju klo miyabi sampai diekspose besar2an di indonesia, gmn nasib penerus bangsa kita nanti, bisa rusak mental keponakan2 gw si ahiet dan ushuf :) mkn org2 yg blm punya anak dan keponakan ga kwatir, tp gmn yg udh punya anak dan keponakan? Pasti kwatir bgt, skrng tanyangan2 tv aja bnyk yg merusak mental anak kecil, makanya gw bingung sm sirako sutradaranya, dia kan udh punya keluarga, ga takut apa dia? Apa dia udh ga bisa lg bkn film2 bagus? Ketauan pgn cari duitnya krn dng film ini pasti bnyk yg penasaran dan bnyk yg nonton, tanpa memikirkan dampaknya. Ini namanya mencari uang dng menghalalkan berbagai cara.

MS:
Iya, jaman sekarang udh gampang akses info yg kita mau, kenyataan ada keponakanku yg msh smp dan ga pernah tau miyabi sebelumnya, membahas tentang siapa miyabi krn isu kedatangannya, dan akibatnya mungkin akan banyak anak2 lain yg akan cari tau miyabi seperti apa di internet...dan...?? coba pikir baik2 deh. Well, sex is addictive, penyimpangannya bisa sangat merusak, jgn sampai hal yg berbahaya jadi hal biasa...naudzubillah min zalik.
Pergaulan itu menular, yang baik akan menularkan kebaikan, sebaliknya yg buruk akan menularkan keburukan, kita harus jaga lingkungan kita. negeri kita sudah terkena bencana bertubi-tubi atas teguran dari Yang Maha Esa, tanya, apakah kita orang yang beragama?

blog bio said...

wah benar-benar kagum saya ! Benar-benar penyampaian materi yang berbobot dan meski terkesan blak-blakan tetap enak di dibaca!
salam kenal mas. Blog bermutu, sesuai dengan predikat page rank nya!

Strategiusaha said...

Tentunya masalah seperti ini tidak hanya menjadi masalah kita saja, tetapi seluruh komponen masarakat, dan yang terpenting adalah pemerintah, karena pemerintah memiliki kekuasan atas masalah ini.

ferdi said...

orng yg mlrng miyabi dtng k ind. berarti dah tau bgmn miyabi itu . sbenarnya tnggal bgmn kta minyikapinya saja !!!

mymoen said...

mau gmn lagi... emang film yang lumayan laku di indonesia emang film gituan, yang mempertontonkan aurat wanita.. sangat menyedihkan.. :(

Anonymous said...

Hrsnya kerjasama dengan semua ISP di Indonesia utk ngeblok situs2 porno ... sebenarnya letak permasalahan ada di ISP .. kl ISP melakukan filtering pasti pengguna internet di Indonesia lebih selektif dalam browsing ... betul tidak ?

jentos jengang said...

klw adja ada di dkat gw, pasti gw ngedeng dia,,,,,awh,,,,,wnaknya,,,,,,,,,

Post a Comment

Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.

Blogging Tip Blogs - Blog Catalog Blog Directory My Zimbio My Ping in TotalPing.com ping.sg - the community meta blog for singapore bloggers
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...