Jika anda Visit Batam selain berkunjung ke Barelang Bridge Batam yang katanya Ikon Kota Batam, sempetin diri pergi ke pasar pagi di daerah Jodoh yang terkenal dengan nama Pasar Jodoh Batam. Kata orang sih harga-harga belanjaan di pasar pagi ini lumayan miring. Apalagi kalau belanjanya benar-benar di pagi buta.
Pasar pagi terletak berdekatan dengan Mall Ramayana Jodoh Batam. Jalan Raya di samping Mall Ramayana, yang kalau siang dipakai untuk lalu lalang kendaraanpun ternyata penuh dengan penjual dan dagangannya.
Setelah menyingsingkan lengan baju dan melipat celana panjang ( he..he..kayak mau perang aza), plus daftar belanjaan di otak, dengan tekad bulat saya dan beberapa teman memasuki pasar pagi. Hmmm .... bukan mau mencari kentang, wortel, bawang merah, bawang putih, kol, bahkan terong belanda (tahu kan, ini buah dari daerah Brastagi). Target kami main becek-becekan pagi-pagi ke Pasar, sengaja mau membeli stok kopi 'hitam' , karena di daerah ini agak sulit mencari kopi 'Kapal Api' hitam di mini market atau warung-warung kecil .
Bukan pula berniat mencari ABG Amoy Batam karena "mana ada" (Ucapkan dengan gaya bicara orang batam : bisa diartikan mana mungkin) ABG Amoy Batam nongkrong di sepanjang jalan menuju pintu pasar pagi Jodoh, kalau berniat cuci mur ke Sintai kali ya ? Ada yang tahu Sintai ?
Kemudian kami teruskan kaki ini melangkah ke dalam pasar pagi. Wow, lumayan penuh pembeli dan baunya itu lho, apalagi di bagian ikan segar baunya membuat perut agak mual, yang menurut saya agak mirip-mirip bau keputihan, tapi yang aneh teman saya Uda Andra dan Bang Sul Sinaga malah Horny mencium bau anyir yang seperti bau keputihan pada wanita ini.
Sudah begitu lantai pasar juga penuh genangan air amis bekas ikan, ayam, daging dan lain-lainnya. Pinginnya cepat-cepat berlalu dari situ. Setelah mendapatkan stock kopi yang menurut ukuran manusia normal kami disangka mau buka kedai kopi atau minimalnya membeli kopi sekardus besar .. untuk dijual lagi (Padahal ini persedian Kopi buat satu minggu saja).
Saat kami melewati tempat sayur-sayuran, kali ini bukan di pasar bagian dalam, tetapi bagian samping luar. Dan mata kami terpukau oleh penjual sayur kangkung. Dengan "gagah"nya si penjual naik ke meja tempat dia meletakkan sayuran, dan mulailah dia berteriak-teriak Bak Jurkam atau Calon Manusia KursiPesta Blogger / Caleg yang sedang menjajakan Partainya di Pemilu Indonesia 2009. Dan luar biasanya Penjual Kangkung yang kita anggap Kacung ini, menawarkan Kangkungnya dengan mengutip Pidato kenegaraan 17 Agustus 1963 Sukarno ditambah sedikit teknik improvisasi. Tahun Vivere Pericoloso (TAPIV) :
"Ki Sanak ... KITA ini satu bangsa tempe, ataukah satu bangsa Banteng, Bangsa Kangkung atau malah satu Bangsa Kacung ? Kalau kita satu bangsa yang berjoang, kalau kita satu fighting nation, kalau kita satu bangsa Banteng, dan bukan satu bangsa Tempe, Kacung atau Kangkung, marilah kita berani nyrempet-nyrempet bahaya, berani ber-Vivere Pericoloso!
Asal jangan kita Vivere Pericoloso kepada Tuhan! Hiduplah ber-Vivere Pericoloso di atas jalan yang dikehendaki oleh Tuhan dan diridhai oleh Tuhan. Saya rela bertelanjang dada di tengah pasar ini demi menawarkan Kangkung yang cuma seribu rupiah satu ikat.
"Ini Dadaku Mana Dadamu ? Kakung, Kacung, Kankung, Kangkung, kangkuuuung!" . "Seribu, seribu, seribuuuu."
Kata-kata itu terus diulang hingga otot-otot di lehernya nampak menonjol dan beberapa kali salah mengeja kata kangkung dengan Kakung, Kacung ataupun Kankung saking semangatnya. Lucunya lagi, dia ambil satu ikat kangkung dan di letakkanlah kangkung itu di atas kepalanya, sesepuhBlogger Indonesia tukang Kangkung di sekitar Pasar Jodoh ini, terus berteriak-teriak menawarkan kangkung dagangannya.
Semua orang yang lalu lalang di sekitar situ terpukau melihatnya ... ada yang tertawa geli, banyak yang berdecak kagum, ada yang penasaran, tidak sedikit yang acuh tak acuh, mendengar propaganda tukang Kangkung ini.
Wajar kalo ada aktivis partai lewat, tukang kangkung ini diangkat menjadi jurkam atau malah gambarnya diabadikan di spanduk, kalender, baliho atau lebih kerennya lagi ... jika nanti ada kangkung yang dijual memakai kemasan. Orang ini layak menjadi cover dari kemasan tersebut.
Sebenarnya saya ingin menanyakan nama atau sekadar meminta tanda tangan pada tukang kangkung yang rela 'menelanjangi dadanya sendiri' dibanding 'menelanjangi dada orang lain tanpa bukti' ... Akan tetapi agaknya sangat sulit, karena beliau terlalu sibuk dengan dagangannya. Saya cuma menyimpan raut wajahnya dalam hati dan tak lupa ku jepret momen yang aneh ini.
Teman saya Bang Sul Sinaga membeli beberapa ikat Kangkung tersebut untuk Ndoro, Anjing peliharaannya di rumah yang sama anehnya dengan Bang Sinaga, Kalau si empunya senang makan B1 (Biang) dan B2, (Babi), sedangkan Anjing peliharaannya Bang Sinaga ... Kangkung dan Urab adalah makanan kesukaannya selain suka "memakan bangkai saudaranya sendiri".
Pasar pagi terletak berdekatan dengan Mall Ramayana Jodoh Batam. Jalan Raya di samping Mall Ramayana, yang kalau siang dipakai untuk lalu lalang kendaraanpun ternyata penuh dengan penjual dan dagangannya.
Setelah menyingsingkan lengan baju dan melipat celana panjang ( he..he..kayak mau perang aza), plus daftar belanjaan di otak, dengan tekad bulat saya dan beberapa teman memasuki pasar pagi. Hmmm .... bukan mau mencari kentang, wortel, bawang merah, bawang putih, kol, bahkan terong belanda (tahu kan, ini buah dari daerah Brastagi). Target kami main becek-becekan pagi-pagi ke Pasar, sengaja mau membeli stok kopi 'hitam' , karena di daerah ini agak sulit mencari kopi 'Kapal Api' hitam di mini market atau warung-warung kecil .
Bukan pula berniat mencari ABG Amoy Batam karena "mana ada" (Ucapkan dengan gaya bicara orang batam : bisa diartikan mana mungkin) ABG Amoy Batam nongkrong di sepanjang jalan menuju pintu pasar pagi Jodoh, kalau berniat cuci mur ke Sintai kali ya ? Ada yang tahu Sintai ?
Kemudian kami teruskan kaki ini melangkah ke dalam pasar pagi. Wow, lumayan penuh pembeli dan baunya itu lho, apalagi di bagian ikan segar baunya membuat perut agak mual, yang menurut saya agak mirip-mirip bau keputihan, tapi yang aneh teman saya Uda Andra dan Bang Sul Sinaga malah Horny mencium bau anyir yang seperti bau keputihan pada wanita ini.
Sudah begitu lantai pasar juga penuh genangan air amis bekas ikan, ayam, daging dan lain-lainnya. Pinginnya cepat-cepat berlalu dari situ. Setelah mendapatkan stock kopi yang menurut ukuran manusia normal kami disangka mau buka kedai kopi atau minimalnya membeli kopi sekardus besar .. untuk dijual lagi (Padahal ini persedian Kopi buat satu minggu saja).
Saat kami melewati tempat sayur-sayuran, kali ini bukan di pasar bagian dalam, tetapi bagian samping luar. Dan mata kami terpukau oleh penjual sayur kangkung. Dengan "gagah"nya si penjual naik ke meja tempat dia meletakkan sayuran, dan mulailah dia berteriak-teriak Bak Jurkam atau Calon Manusia Kursi
"Ki Sanak ... KITA ini satu bangsa tempe, ataukah satu bangsa Banteng, Bangsa Kangkung atau malah satu Bangsa Kacung ? Kalau kita satu bangsa yang berjoang, kalau kita satu fighting nation, kalau kita satu bangsa Banteng, dan bukan satu bangsa Tempe, Kacung atau Kangkung, marilah kita berani nyrempet-nyrempet bahaya, berani ber-Vivere Pericoloso!
Asal jangan kita Vivere Pericoloso kepada Tuhan! Hiduplah ber-Vivere Pericoloso di atas jalan yang dikehendaki oleh Tuhan dan diridhai oleh Tuhan. Saya rela bertelanjang dada di tengah pasar ini demi menawarkan Kangkung yang cuma seribu rupiah satu ikat.
"Ini Dadaku Mana Dadamu ? Kakung, Kacung, Kankung, Kangkung, kangkuuuung!" . "Seribu, seribu, seribuuuu."
Kata-kata itu terus diulang hingga otot-otot di lehernya nampak menonjol dan beberapa kali salah mengeja kata kangkung dengan Kakung, Kacung ataupun Kankung saking semangatnya. Lucunya lagi, dia ambil satu ikat kangkung dan di letakkanlah kangkung itu di atas kepalanya, sesepuh
Semua orang yang lalu lalang di sekitar situ terpukau melihatnya ... ada yang tertawa geli, banyak yang berdecak kagum, ada yang penasaran, tidak sedikit yang acuh tak acuh, mendengar propaganda tukang Kangkung ini.
Wajar kalo ada aktivis partai lewat, tukang kangkung ini diangkat menjadi jurkam atau malah gambarnya diabadikan di spanduk, kalender, baliho atau lebih kerennya lagi ... jika nanti ada kangkung yang dijual memakai kemasan. Orang ini layak menjadi cover dari kemasan tersebut.
Sebenarnya saya ingin menanyakan nama atau sekadar meminta tanda tangan pada tukang kangkung yang rela 'menelanjangi dadanya sendiri' dibanding 'menelanjangi dada orang lain tanpa bukti' ... Akan tetapi agaknya sangat sulit, karena beliau terlalu sibuk dengan dagangannya. Saya cuma menyimpan raut wajahnya dalam hati dan tak lupa ku jepret momen yang aneh ini.
Teman saya Bang Sul Sinaga membeli beberapa ikat Kangkung tersebut untuk Ndoro, Anjing peliharaannya di rumah yang sama anehnya dengan Bang Sinaga, Kalau si empunya senang makan B1 (Biang) dan B2, (Babi), sedangkan Anjing peliharaannya Bang Sinaga ... Kangkung dan Urab adalah makanan kesukaannya selain suka "memakan bangkai saudaranya sendiri".
9 Komentar:
wah hebat sekali tuh penjual kacung eh salah kangkung tapi ko murah ya 100 rupiah bukankah harga kacung eh salah lagi harga kangkung itu mahal????
hahhahaha... =))
ini pasti ada hubungannya ama ndoro kacung / ndoro kangkung.
kacung koq di jual sih...
hahaha...
kcung bisa membuat kuncung dan bis kecanduan kangkung ... hehe ada2 ajah nie posting =)) kreatip banged
bos, link sampeyan udah tak masukin. sorry lama menunggu, btw, link saya dimana ya? thanks :D
Kabar baik Alhamdulillah kang...
gimana kabarnya lur...sehatkah...
ya niy jarang banget OL...lg banyak kerjaan hehehe...
Wewkwkwk,...
Perhatian Perhatian,..wahai anak bangsa indonesia,..Janganlah sering2 makan sayur kangkung, katanya wong tuwo jaman londo,...Kangkung menyebabkan keputihan dan lemes berkepanjangan,...
wawkwkwkwkwkwk....
Kangkung!..kangkung!...kangkung!...seribu!...seribu!...seribu! Jadi mbayangin plecing kangkung nih.....
ndoro tozie ini dari bung karno, vivere pericoloso sampai susan boyle, digerayangi semuaaa..kekekeeke..
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.