Anu saya kok kecil yah? Gimana caranya supaya bisa gede?
Pertanyaan seperti ini memang sering sekali saya baca di forum atau bahkan saya terima secara langsung. Meskipun sebenarnya tidak terlalu penting, namun harus diakui, terkadang faktor ukuran tersebut dapat mempengaruhi kepuasan batin pribadi si pemilik. Tapi benarkah anu dapat dibesarkan? Jika ya, bagaimana caranya? Atau sebaliknya, jika tidak, apa yg harus kita lakukan?
Mari kita bahas satu-persatu.
Seberapa penting sih anu itu? Jawaban pertanyaan ini tergantung dari seberapa lama energi Anda kuat untuk bermain, short time atau long time.
Pemain short time butuh punya anu yg gede karena seringkali ia mensuplemen obat2 kuat atau perangsang. Goyangannya tentu saja akan tergantung pada tokcer tidaknya obat2an yg diminum. Untuk mengimbangi goyangan yg tidak tentu ini lah keberadaan ukuran anu yg besar dibutuhkan, sehingga kepuasan tetap dapat diperoleh.
Sebaliknya, pemain long time, yg notabene punya tenaga yg lebih kuat dan prima, mengandalkan goyangannya untuk memperoleh hasil yg memuaskan. Suplemen obat tidak terlalu penting, dan mungkin hanya diminum pada saat2 ia kelelahan dan goyangannya tidak se-joss biasanya. Namun normalnya, goyangan dari mereka sudah cukup untuk menggapai puncak kenikmatan, tanpa mempedulikan ukuran anunya.
Nah, sebelum dilanjut, saya klarifikasikan dulu sebelum semakin banyak yg berpikiran mesum. “Anu” yg dimaksud di sini adalah CPC atau Cost Per Click, yaitu bagian yg diperoleh oleh publisher AdSense pada saat pengunjung meng-klik unit iklan AdSense milik publisher AdSense tersebut. Selanjutnya, “pemain” adalah publisher, “goyangan” adalah trafik / pengunjung, “obat kuat” adalah promosi berbayar / arbitrage, dan “puncak kenikmatan” adalah pendapatan.
Sekarang ayo ngaku, berapa orang yg ngebayangin hal yg aneh2 sebelumya :)
Kembali ke laptop.
Secara kodrat, anu, seberapapun ukurannya, harus lah kita sukuri. Besar atau kecil. Panjang atau pendek. Eh maaf, kok jadi rancu lagi ceritanya, hehehe. Tapi pada intinya, faktor CPC adalah sesuatu yg ada di luar kontrol kita sebagai publisher. Kita bisa saja berharap dan mengarahkan agar iklan2 yg muncul pada unit iklan kita adalah iklan2 gemuk, namun pada akhirnya, tetap mediabot (crawler AdSense) yg menentukan iklan2 apa saja yg keluar.
Terkadang, meskipun isi halaman situs kita berisikan kata kunci yg berpotensi mengeluarkan iklan2 HPK yg memiliki nilai CPC tinggi, yg kita peroleh adalah ikan2 kecil. Demikian pula sebaliknya.
Yg bisa saya katakan di sini, daripada pusing2 memikirkan ukuran anu Anda, lebih baik berlatih untuk meningkatkan stamina dan kualitas goyangan Anda, hehehe.
Misal, daripada mengamati CPC atau pun eCPM (baca artikel “Istilah-istilah AdSense“), saya rasa lebih bijak bagi Anda untuk memperhatikan nilai PI dan CTR Anda. Kita memang tidak bisa menentukan berapa ukuran CTR yg optimal, tapi dengan mengetahui sumber kedatangan pengunjung Anda, hal ini bisa diperkirakan.
Jika pengunjung banyak yg datang dari mesin pencari, CTR besar pun tidak masalah. Tapi sebaliknya, jika pengunjung kebanyakan datang secara direct atau juga dari situs lain, CTR yg terlalu besar patut untuk diwaspadai. Jika kurang besar, mungkin tehnik2 dasar AdSense belum Anda terapkan. Dan jika terlalu besar, coba introspeksi, mungkin Anda gemar menjebak pengunjung2 lugu untuk melakukan klik.
Lalu bagaimana jika masih ngotot ingin membesarkan anunya?
Salah satu alternatif solusi adalah dengan mencoba “memperbaiki” kata kunci dari content Anda. Ada banyak tool untuk mengecek berapa nilai CPC untuk suatu keyword, namun yg secara pribadi saya anggap paling valid adalah Keyword Tool milik Google Adwords. Untuk detail caranya dapat Anda baca pada artikel “Panduan Mengecek Nilai CPC Keyword Melalui Google AdWords“.
Mem-blok iklan murah dengan filter? Saya memang tidak menyarankan, namun jika Anda mau bereksperimen, silahkan saja. AdsBlackList.com salah satu referensi yg tepat untuk itu.
Sudah paham luar dalam tentang anu? Nah, sebagai penutup, jika mungkin ada yg menanyakan, secara jujur saya akui bahwa ukuran anu saya di bawah rata2. Tapi untuk goyangan dan tingkat kepuasan yg dicapai oleh masing2 pihak, saya rasa sudah menjadi rahasia umum (blame on Priyadi).
Eh tapi itu anu-nya AdSense loh. Kalo untuk anu yg lain, ya off-the-record saja :)
Mari kita bahas satu-persatu.
Seberapa penting sih anu itu? Jawaban pertanyaan ini tergantung dari seberapa lama energi Anda kuat untuk bermain, short time atau long time.
Pemain short time butuh punya anu yg gede karena seringkali ia mensuplemen obat2 kuat atau perangsang. Goyangannya tentu saja akan tergantung pada tokcer tidaknya obat2an yg diminum. Untuk mengimbangi goyangan yg tidak tentu ini lah keberadaan ukuran anu yg besar dibutuhkan, sehingga kepuasan tetap dapat diperoleh.
Sebaliknya, pemain long time, yg notabene punya tenaga yg lebih kuat dan prima, mengandalkan goyangannya untuk memperoleh hasil yg memuaskan. Suplemen obat tidak terlalu penting, dan mungkin hanya diminum pada saat2 ia kelelahan dan goyangannya tidak se-joss biasanya. Namun normalnya, goyangan dari mereka sudah cukup untuk menggapai puncak kenikmatan, tanpa mempedulikan ukuran anunya.
Nah, sebelum dilanjut, saya klarifikasikan dulu sebelum semakin banyak yg berpikiran mesum. “Anu” yg dimaksud di sini adalah CPC atau Cost Per Click, yaitu bagian yg diperoleh oleh publisher AdSense pada saat pengunjung meng-klik unit iklan AdSense milik publisher AdSense tersebut. Selanjutnya, “pemain” adalah publisher, “goyangan” adalah trafik / pengunjung, “obat kuat” adalah promosi berbayar / arbitrage, dan “puncak kenikmatan” adalah pendapatan.
Sekarang ayo ngaku, berapa orang yg ngebayangin hal yg aneh2 sebelumya :)
Kembali ke laptop.
Secara kodrat, anu, seberapapun ukurannya, harus lah kita sukuri. Besar atau kecil. Panjang atau pendek. Eh maaf, kok jadi rancu lagi ceritanya, hehehe. Tapi pada intinya, faktor CPC adalah sesuatu yg ada di luar kontrol kita sebagai publisher. Kita bisa saja berharap dan mengarahkan agar iklan2 yg muncul pada unit iklan kita adalah iklan2 gemuk, namun pada akhirnya, tetap mediabot (crawler AdSense) yg menentukan iklan2 apa saja yg keluar.
Terkadang, meskipun isi halaman situs kita berisikan kata kunci yg berpotensi mengeluarkan iklan2 HPK yg memiliki nilai CPC tinggi, yg kita peroleh adalah ikan2 kecil. Demikian pula sebaliknya.
Yg bisa saya katakan di sini, daripada pusing2 memikirkan ukuran anu Anda, lebih baik berlatih untuk meningkatkan stamina dan kualitas goyangan Anda, hehehe.
Misal, daripada mengamati CPC atau pun eCPM (baca artikel “Istilah-istilah AdSense“), saya rasa lebih bijak bagi Anda untuk memperhatikan nilai PI dan CTR Anda. Kita memang tidak bisa menentukan berapa ukuran CTR yg optimal, tapi dengan mengetahui sumber kedatangan pengunjung Anda, hal ini bisa diperkirakan.
Jika pengunjung banyak yg datang dari mesin pencari, CTR besar pun tidak masalah. Tapi sebaliknya, jika pengunjung kebanyakan datang secara direct atau juga dari situs lain, CTR yg terlalu besar patut untuk diwaspadai. Jika kurang besar, mungkin tehnik2 dasar AdSense belum Anda terapkan. Dan jika terlalu besar, coba introspeksi, mungkin Anda gemar menjebak pengunjung2 lugu untuk melakukan klik.
Lalu bagaimana jika masih ngotot ingin membesarkan anunya?
Salah satu alternatif solusi adalah dengan mencoba “memperbaiki” kata kunci dari content Anda. Ada banyak tool untuk mengecek berapa nilai CPC untuk suatu keyword, namun yg secara pribadi saya anggap paling valid adalah Keyword Tool milik Google Adwords. Untuk detail caranya dapat Anda baca pada artikel “Panduan Mengecek Nilai CPC Keyword Melalui Google AdWords“.
Mem-blok iklan murah dengan filter? Saya memang tidak menyarankan, namun jika Anda mau bereksperimen, silahkan saja. AdsBlackList.com salah satu referensi yg tepat untuk itu.
Sudah paham luar dalam tentang anu? Nah, sebagai penutup, jika mungkin ada yg menanyakan, secara jujur saya akui bahwa ukuran anu saya di bawah rata2. Tapi untuk goyangan dan tingkat kepuasan yg dicapai oleh masing2 pihak, saya rasa sudah menjadi rahasia umum (blame on Priyadi).
Eh tapi itu anu-nya AdSense loh. Kalo untuk anu yg lain, ya off-the-record saja :)
14 Komentar:
Wah..size doesn't matter...yg penting itu bagaimana menikmatinya...
Regards
Blogger Banua Banjar
anu itu apa yahhhh....????..hehehe
Hmm.kalo gitu aku gak punya "anu" dong
Wow...lagi ngomongin anunya adsense to?
'anu' belongs to??????
anu.. numpang nanya, ini lagi ngomongin anu yang mana yah.. :)
Anu..hmm..apa ya..anu itu lho...bingung koment apa ya...anu..oo..ya deh.ntar aja kl dah ketemu anunya....
terpaksa..tulis disini yaa...katanya blogger bukan hacker...tapi setiap aku tulis di SB kok ilang ada hantu blog nih, dan lagi tuh plis ilangin tulisan di blogku ya...thx
:D
wekekekekekek, kakakakakakak, xixixixixixix, hayo ngakuuuuu...
bener2 bikin judulnya dah kaya lampu merah aja....
tapi ini baru nice post
wew suganteh anu taeun tea xixixixix kamana wae bos?
saya mau coba ngedein anu .. coba dulu cara-cara infonya lengkap kang makyus
Guru,,baru pertama kali baca nih,,Si anu emang perlu gede tapi goyangannya juga gak kalah penting tuh,Klo anu nya gede goyangannya kecil,,yah kemungkinan gak akan puas tuh,,he,he,,,
Selamat malam Guru,,,
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.