Bonek Viking Brotherhood, Bonek Viking Satu Hati dan Bonek Viking Bersaudara, apapun hasilnya pertandingan sore ini antara Persib dan Persebaya itu adalah demi kemajuan persepakbolaan di Indonesia. Hidup Bonek ... Hidup Viking !!!
Melihat sejarah, VIKING dan BONEK adalah pendukung sejati dari klub perserikatan yang sudah menjadi musuh bebuyutan dari sejak jaman perserikatan, yaitu PERSIB dan PERSEBAYA.
Dilihat dari kacamata awam, tidak mungkin pendukung sejati yang berani mati demi mendukung timnya bisa bersahabat bahkan bersaudara dengan pendukung sejati yang sama-sama berani mati demi mendukung tim musuh bebuyutan.
Tetapi ternyata VIKING dan BONEK membuktikan bahwa mereka bisa. Persaudaraan mereka dilandasi perasaan senasib dimana mereka selalu dijadikan bahan hujatan dan pendiskreditan dari masyarakat sepakbola nasional.
Bahkan pers nasional pun paling senang apabila ada kerusuhan di partai yang melibatkan PERSIB atau PERSEBAYA karena bisa dijadikan headline dan sudah jelas pihak mana yang akan disalahkan.
Bonek Viking Satu Hati, Bonek Viking Sama Saja asal jangan The Jack Video Youtube
Sejak dulu VIKING dan BONEK diidentikkan dengan kerusuhan. Istilahnya dimana ada pertandingan yang ditonton oleh VIKING atau BONEK maka akan terjadi kerusuhan. Hal-hal jelek dan bersifat mendiskreditkan itulah yang lebih sering diekspos oleh media massa nasional.
Padahal tidak semua kegiatan atau kelakuan VIKING dan BONEK berujung pada kerusuhan. Dan tidak semua kerusuhan itu diakibatkan oleh mereka. Mereka hanyalah kaum tertindas yang selalu dipersalahkan karena dosa-dosa di masa lalu.
Sangat jarang sekali (atau bahkan tidak pernah?) media massa nasional memberitakan kegiatan positif yang VIKING atau BONEK lakukan. Sangat jauh berbeda dengan pemberitaan media massa nasional tentang pendukung tim lain.
Ketika terjadi kerusuhan yang melibatkan mereka hanya ditulis sedikit (atau bahkan tidak ditulis sama sekali?) dan ditutupi dengan kata-kata “oknum yang mengatasnamakan pendukung…”. What a bullshit !
Sedangkan ketika melakukan kegiatan positif, media massa nasional langsung memberitakan secara besar-besaran, sebesar berita kerusuhan yang melibatkan VIKING atau BONEK.
Bahkan saking terlalu seringnya pemberitaan yang memojokkan VIKING sebagai bobotoh PERSIB, bobotoh lain yang bukan anggota VIKINGpun menjadi antipati terhadap media massa nasional.
Sampai ada jargon di kalangan bobotoh bahwa “PERSIB besar bukan karena pemberitaan media massa nasional, PERSIB besar karena bobotoh dan prestasi. PERSIB dan bobotoh tidak membutuhkan media massa nasional untuk menjadi besar. Media massa nasional-lah yang membutuhkan PERSIB untuk menjadi besar dan terkenal”.
Hal itulah yang mungkin menjadi salah satu penyebab munculnya perasaan senasib dan berkembang menjadi ikatan persaudaraan, selain tentunya kerusuhan di Jakarta dimana BONEK yang hendak mendukung PERSEBAYA di Senayan diserang oleh sepasukan organisasi masyarakat (?), yang tidak usah saya sebutkan disini karena semua juga sudah tau, dan kemudian diselamatkan oleh beberapa bobotoh (anggota VIKING) yang kebetulan sedang ada disana.
Juga ketika PERSIB melawat ke Surabaya, dimana anggota VIKING yang mendukung PERSIB di sana dijamu sangat baik oleh BONEK. Demikian pula ketika PERSEBAYA yang bertanding di Bandung, giliran BONEK yang dijamu sangat baik oleh VIKING.
Indahnya persaudaraan diantara dua kubu suporter TERBESAR di Indonesia itu. Jadi saat ini BONEK bukan hanya berarti BONDO NEKAT SURABAYA, tapi bisa juga berarti BOBOTOH NEKAD BANDUNG.
Karena VIKING atau BONEK sama saja!
Melihat sejarah, VIKING dan BONEK adalah pendukung sejati dari klub perserikatan yang sudah menjadi musuh bebuyutan dari sejak jaman perserikatan, yaitu PERSIB dan PERSEBAYA.
Dilihat dari kacamata awam, tidak mungkin pendukung sejati yang berani mati demi mendukung timnya bisa bersahabat bahkan bersaudara dengan pendukung sejati yang sama-sama berani mati demi mendukung tim musuh bebuyutan.
Tetapi ternyata VIKING dan BONEK membuktikan bahwa mereka bisa. Persaudaraan mereka dilandasi perasaan senasib dimana mereka selalu dijadikan bahan hujatan dan pendiskreditan dari masyarakat sepakbola nasional.
Bahkan pers nasional pun paling senang apabila ada kerusuhan di partai yang melibatkan PERSIB atau PERSEBAYA karena bisa dijadikan headline dan sudah jelas pihak mana yang akan disalahkan.
Sejak dulu VIKING dan BONEK diidentikkan dengan kerusuhan. Istilahnya dimana ada pertandingan yang ditonton oleh VIKING atau BONEK maka akan terjadi kerusuhan. Hal-hal jelek dan bersifat mendiskreditkan itulah yang lebih sering diekspos oleh media massa nasional.
Padahal tidak semua kegiatan atau kelakuan VIKING dan BONEK berujung pada kerusuhan. Dan tidak semua kerusuhan itu diakibatkan oleh mereka. Mereka hanyalah kaum tertindas yang selalu dipersalahkan karena dosa-dosa di masa lalu.
Sangat jarang sekali (atau bahkan tidak pernah?) media massa nasional memberitakan kegiatan positif yang VIKING atau BONEK lakukan. Sangat jauh berbeda dengan pemberitaan media massa nasional tentang pendukung tim lain.
Ketika terjadi kerusuhan yang melibatkan mereka hanya ditulis sedikit (atau bahkan tidak ditulis sama sekali?) dan ditutupi dengan kata-kata “oknum yang mengatasnamakan pendukung…”. What a bullshit !
Sedangkan ketika melakukan kegiatan positif, media massa nasional langsung memberitakan secara besar-besaran, sebesar berita kerusuhan yang melibatkan VIKING atau BONEK.
Bahkan saking terlalu seringnya pemberitaan yang memojokkan VIKING sebagai bobotoh PERSIB, bobotoh lain yang bukan anggota VIKINGpun menjadi antipati terhadap media massa nasional.
Sampai ada jargon di kalangan bobotoh bahwa “PERSIB besar bukan karena pemberitaan media massa nasional, PERSIB besar karena bobotoh dan prestasi. PERSIB dan bobotoh tidak membutuhkan media massa nasional untuk menjadi besar. Media massa nasional-lah yang membutuhkan PERSIB untuk menjadi besar dan terkenal”.
Hal itulah yang mungkin menjadi salah satu penyebab munculnya perasaan senasib dan berkembang menjadi ikatan persaudaraan, selain tentunya kerusuhan di Jakarta dimana BONEK yang hendak mendukung PERSEBAYA di Senayan diserang oleh sepasukan organisasi masyarakat (?), yang tidak usah saya sebutkan disini karena semua juga sudah tau, dan kemudian diselamatkan oleh beberapa bobotoh (anggota VIKING) yang kebetulan sedang ada disana.
Juga ketika PERSIB melawat ke Surabaya, dimana anggota VIKING yang mendukung PERSIB di sana dijamu sangat baik oleh BONEK. Demikian pula ketika PERSEBAYA yang bertanding di Bandung, giliran BONEK yang dijamu sangat baik oleh VIKING.
Indahnya persaudaraan diantara dua kubu suporter TERBESAR di Indonesia itu. Jadi saat ini BONEK bukan hanya berarti BONDO NEKAT SURABAYA, tapi bisa juga berarti BOBOTOH NEKAD BANDUNG.
Karena VIKING atau BONEK sama saja!
Bonek Serbu Bandung, Warga Garut Antisipasisource : dari berbagai sumber
Warga Garut antisipasi aksi para pendukung Persebaya Surabaya, bondo nekat (Bonek) yang melintasi stasiun KA Cibatu Garut menyaksikan pertandingan melawan Persib di Bandung.
Warga Garut seputar stasiun Cibatu sejak tadi sore hingga malam ini, mewaspadai kedatangan KA Pasundan yang akan melintas dari Surabaya menjelang tengah malam, ungkap warga setempat termasuk Surya (34) yang mengaku bertugas ronda malam di lingkungannya.
Bahkan menurutnya, jajaran kepolisian setempat, Polres Garut dan dari Polda Jawa Barat akan melakukan penghadangan jika mereka berbuat keonaran, karena umumnya mereka hanya berbekalkan uang Rp5 ribu dengan menempuh perjalanan Surabaya-Bandung selama hampir sehari semalam.
"Sehingga dipastikan mereka lapar dan haus, seperti pernah terjadi beberapa tahun lalu, bonek sempat menyerbu kebun penduduk dan memaksa minta makan dan minum pada masyarakat sekitar stasiun KA Cibatu," katanya.
Sejak sore, toko, kios dan warung nasi terpaksa ditutup rapat termasuk rumah penduduk sekitarnya mendapat pengawasan warga setempat.
Mereka berdatangan karena akan menyaksikan pertandingan Persib melawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, sehingga diperoleh informasi seluruh kawasan stasiun KA di Bandung pun mendapatkan penjagaan ektra ketat, ungkap sumber PT KAI Cibatu yang enggan disebut namanya.
Arek-arek Suroboyo, yang menamakan diri Bonek ini dikabarkan kerap melakukan pengrusakan fasilitas umum, saat mereka kecewa jika kesebelasannya kalah, kemudian mengamuk dengan kondisi perut lapar dan haus serta hanya bermodalkan kenekadan, sehingga sering berbuat melawan hukum.
6 Komentar:
saya.mewakili bonek2.ingin meminta maaf kepada warga bandung.yg merasa terganggu.atas kedatangan kami bonek mania.yg kurang berkenan.bagi warga bandung.kami minta maaf yg sebesar2...................... !!!!!!!!!!!!!!!! bonek-viking akan tetap saduluran sampek mati!!!! salam:bonek-viking satu hati sampai mati!!!!
satu-satu aku cinta viking
dua-dua juga cinta bonex
tiga-tiga kami musuh the jack
satu dua tiga modar sia the jack
Bonek and Bobotoh are brothers forever.
sebagai bobotoh persib sejati sy dukung bonek viking brotherhood, yg jelas anti t** J**
AQ JUGA
BONEK JOMBANG
GAK BISA MEREBUT SUARA BONEK UNTUK JADI THE BEST SUPORTER
KARENA SEBAGIAN BESAR BONEK DARI KALANGAN ORANG JALANAN
viking & bonek
kami akan selalu bersaudara
tapi kami selaku warga tasikmalaya sangat kecewa dengan tingkah laku bonek yang pada saat melintas di statsiun mereka menggassak/menjarah makanan yang bnerada di statsiun
kami viking tasik berharap kejadian itu tidak terulang lagi baik di tasik atau mana pun
( kecuali di anak the jack tai anjing)
By; ivan Viking tasik
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.