Puteri Indonesia

Share

Puteri Indonesia 2008, Zivanna Letisha Siregar / Zizi (tengah) didampingi Puteri Indonesia 2007, Putri Raemawasti (kiri), dan Miss Universe 2008, Dayana Mendoza (kanan) berpose pada malam Grand Final

Pemilihan Puteri Indonesia 2008 di Jakarta Convention Center, Jumat (15/8). Zivanna Letisha Siregar alias Zivanna a.k.a Zizi terpilih menjadi Puteri Indonesia 2008 setelah menyisihkan 38 finalis lainnya.

Kalau Neng, None, Mbak atau Non atau Puan jadi ratu kecantikan atau terpilih menjadi Puteri Indonesia, maka selama setahun bertengger di kursi jabatan tentulah dilarang kawin konsekuensi logis dikarenakan sudah dikontrak selama satu tahun dengan gaji bulanan yang menggiurkan, rumah dinas serta limpahan berbagai macam bonus.

Supaya safe hendaklah jangan pula pacaran, sebab pacaran itu selalu merongrong keperawanan, baik perawan kencur maupun perawan aspal hasil operasi pembaptis kemunafikan. Menjadi ratu kecantikan adalah puncak karier yang menggelikan hati, tetapi pokoknya soal cinta mesti dikalengkan dulu dan ditaruh di kulkas.

Seorang social worker wanita Fhilipina, dalam suatu workshop drama propaganda, gandrung pada seorang Arjuna Indonesia yang eksotik. Dan tatkala tali cinta telah memanjang dan membelit bagai Nogogini, tak bisa tidak menangislah Sembodro Tagalog itu; air mata dan kata-katanya tumpah… I’am so confused… tak mungkin aku putuskan begitu saja apa yang telah tersambung erat, tetapi aku harus menghindarkan segala percintaan ini demi karierku…

Ia adalah seorang aktivis perjuangan underground yang mengoposisi rezim Marcos. Untuk itu ia pantang dan dilarang kawin sebelum perjuangan mencapai hasil.

Di negeri kita banyak Kartini Kontemporer menggalang karier di berbagai organisasi politik atau perusahaan-perusahaan yang membutuhkan konsentrasi, full disiplin, serta spesialisasi. Artinya bukan sang wanita sekadar menguasai prof-skill spesialistis, melainkan bahwa ia mesti memasukkan dirinya bulat-bulat ke dalam sebuah karung special, paling tidak untuk waktu tertentu.

Beberapa kabar burung mengemukakan bahwa ketika kemudian para wanita ini terlibat dengan Dewa Asmara maka terganggulah mekanisme usahanya, Akan banyak kendala untuk mencapai cita-citanya serta kemungkinan Terbengkalailah karier dan perusahaaannya.

Kenapakah mesti, setidaknya dari ketiga contoh di atas, terjadi konsleting antara cinta dan karier? Kenapa pula kabar-kabar mengangkat kasus itu hanya dari para wanita, dan tidak (setidaknya kurang) dari para lelaki?

Kenapa juga para sastrawan suka mendukung asumsi ini dengan cerpen-cerpen “ di antara karier dan cinta?” “ Maju selangkah dalam Bercinta berarti Mundur seribu langkah dalam mengejar cita-cita?”

Kalau benar cinta itu subversive terhadap stabilitas karier, maka alangkah malang hidup. Padahal wanita Indonesia kini sedang sibuk memeperjuangkan eksistensinya. Kami ini ada lho, sebagaimana lelaki ada.

Kami bisa berbuat, sebageimana lelaki berbuat. Orang-orang jangan hanya ngomong how big is, how rich, how power full he is. Ganti 50% he itu dengan she. Jangan cuma he rule the universe, tapi juga she does, lelaki jangan mentang-mentang.

Lihat Indonesia punya menteri wanita. Baca koran dong tentang lurah dan camat wanita, bupati wanita, walikota wanita. Perempuan bukan sekedar penjaga tungku atau kanvas diam dungu yang pasif dilukis seenak udel oleh kaum lelaki.

Ada beribu dokter wanita, insinyur, doctor, M.A, M.F.A, atau judul-judul lain untuk kaum sekolahan. Sopir truk wanita? Ada. Pun pemain sepakbola yang bagaikan Carolina Rummenige, Maradoni, Ronaldowati, ataukah Fauziah yang tak kalah melawan Fawzi. Berikan dunia ini kepada kaum wanita, mereka akan menawarkan kedamaian dan kebahagiaan seperti yang dikandung oleh alam semesta. Wanita adalah duta-duta Tuhan, yang menyuapi mulutmu dengan cinta kasih dan keabadian.

source : EAN Jombang