Gempa Sumbar memang jauh lebih dahsyat dari Gempa Tektonik sebelumnya di beberapa provinsi seperti Gempa Yogyakarta dan Gempa di Tasikmalaya. Tidak berlebihan jika prediksi dari PBB korban jiwa Gempa Padang Sumatera Barat mencapai ribuan orang meninggal dunia.
Ayat-ayat Allah dengan karunianya beberapa korban ada yang selamat dan hidup seperti bisa kita lihat di Video Kesaksian Korban selamat di bawah ini. Ada korban yang selamat karena mencari tempat Shalat setelah mengisi ceramah di Hotel Ambacang dan tempat shalatnya lagi diperbaiki, habis shalat duduk sebentar beberapa saat kemudian terjadi Gempa.
Kebesaran Allah juga diperlihatkan saat korban lainnya yang tertimbun beberapa Jam dan sudah pasrah dan hanya bisa berdoa, disertai kecintaan seorang Ayah yang mempunyai keterikatan dekat dengan salah satu anak perempuannya yang sering sakit-sakitan sejak kecil.
Beliau memberikan perhatian khusus dan kasih sayang lebih untuk salah satu anak perempuannnya yang memiliki kekurangan mungkin inilah yang disebut contoh keadilan menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Sehingga dalam suasana pasrah dan tidak berdaya setelah selesai berdoa, puing-puing beton sebelah kiri bergerak goyang-goyang. Ternyata di bagian kiri tersebut adalah tumpukan batu menuju jalan keluar, sehingga beliau sanggup merangkak keluar di tengah situasi gelap gulita dan hujan rintik-rintik.
Walaupun ada kejadian yang lebih mengenaskan kurang lebih 400 orang terkubur hidup-hidup saat menghadiri Pesta Nikah 30 September 2009. Suasana riang gembira ratusan orang yang sedang mengikuti Pesta Pernikahan berubah menjadi Pesta Kematian.
“Mereka saat itu sedang menghadiri pesta pernikahan. Korban berasal dari tiga desa bertetangga. Longsorannya sangat cepat sehingga tidak ada kesempatan menyelamatkan diri,” kata anggota tim SAR yang baru tiba di lokasitersebut, Jumat (2/10).
Sungguh tragis nasib warga Dusun Pulau Aia, Kecamatan Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman. Ketika mereka sedang berpesta pada Rabu (30/9), dusun mereka diguncang gempa berkekuatan 7,6 skala Richter.
Ayat-ayat Allah dengan karunianya beberapa korban ada yang selamat dan hidup seperti bisa kita lihat di Video Kesaksian Korban selamat di bawah ini. Ada korban yang selamat karena mencari tempat Shalat setelah mengisi ceramah di Hotel Ambacang dan tempat shalatnya lagi diperbaiki, habis shalat duduk sebentar beberapa saat kemudian terjadi Gempa.
Kebesaran Allah juga diperlihatkan saat korban lainnya yang tertimbun beberapa Jam dan sudah pasrah dan hanya bisa berdoa, disertai kecintaan seorang Ayah yang mempunyai keterikatan dekat dengan salah satu anak perempuannya yang sering sakit-sakitan sejak kecil.
Beliau memberikan perhatian khusus dan kasih sayang lebih untuk salah satu anak perempuannnya yang memiliki kekurangan mungkin inilah yang disebut contoh keadilan menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Sehingga dalam suasana pasrah dan tidak berdaya setelah selesai berdoa, puing-puing beton sebelah kiri bergerak goyang-goyang. Ternyata di bagian kiri tersebut adalah tumpukan batu menuju jalan keluar, sehingga beliau sanggup merangkak keluar di tengah situasi gelap gulita dan hujan rintik-rintik.
Walaupun ada kejadian yang lebih mengenaskan kurang lebih 400 orang terkubur hidup-hidup saat menghadiri Pesta Nikah 30 September 2009. Suasana riang gembira ratusan orang yang sedang mengikuti Pesta Pernikahan berubah menjadi Pesta Kematian.
“Mereka saat itu sedang menghadiri pesta pernikahan. Korban berasal dari tiga desa bertetangga. Longsorannya sangat cepat sehingga tidak ada kesempatan menyelamatkan diri,” kata anggota tim SAR yang baru tiba di lokasitersebut, Jumat (2/10).
Sungguh tragis nasib warga Dusun Pulau Aia, Kecamatan Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman. Ketika mereka sedang berpesta pada Rabu (30/9), dusun mereka diguncang gempa berkekuatan 7,6 skala Richter.
Akibatnya, sekitar seratus rumah mereka lenyap ditelan bumi. Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Rustam Pakaya, Sabtu (3/10), kepada Kompas.com di RSUP M Djamil Padang mengatakan, setidaknya 400 orang yang diperkirakan hadir dalam pesta pernikahan tersebut tewas ditelan bumi akibat gempa yang bergetar beberapa puluh detik itu. “Dusun Pulau Aia sudah rata dengan tanah,” ujar Rustam
Video Pantauan Udara Situasi dan Kondisi Pariaman dan Padang 80 % Hancur
Korban Selamat karena Mencari Tempat Shalat
Doa dan Cinta Seorang Ayah setelah tertimbun beberapa jam
Korban Selamat karena Mencari Tempat Shalat
Doa dan Cinta Seorang Ayah setelah tertimbun beberapa jam
Tim evakuasi yang menyisir Pulau Aia hanya berhasil mengangkat 26 mayat. “Sisanya kami minta diikhlaskan saja. Jika digali, ini berpotensi menimbulkan penyakit,” tambah Rustam.
Rustam memperkirakan, ke-400 orang tersebut tertimbun hingga puluhan meter ke bawah. Mengutip salah satu petugas, Rustam mengatakan, Pulau Aia tersebut memiliki masjid dengan total ketinggian 30 meter.
Kini, masjid tersebut tidak terlihat sama sekali. Pernyataan Rustam ini sekaligus mengoreksi pemberitaan bahwa jumlah korban tewas di Pulau Aia mencapai 44 orang. Pulau Aia merupakan satu dari tiga desa yang ambles ke dalam tanah akibat gempa. Dua desa lainnya adalah Cumanak dan Lubuk Laweh. Jumlah korban tewas di Cumanak dan Lubuk Laweh adalah 69 jiwa dan 132 jiwa
4 Komentar:
Subkhanalloh...menggetarkan dan memilukan...
Tuhan tentunya telah menentukan takdir mereka. Kita hanya bisa berdoa semoga mereka diterima di sisi-Nya.
kasihan y, tapi musibah bisa terjadi kapan dan dimana saja
sudah saatnya kita kembali mengabdi kepada-Nya
Buat teman-teman Padang seindonesia mohon bantuan seikhlasnya untuk membantu sodara-sodara korban gempa di padang, Sumbangan langsung ke Sekretariat Pemudo Padang ,BCA Cab. Blimbing no. rek 3312097289. Kami mohon bantuan seikhlasnya.
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.