Ada sepuluh tokoh sejarah dari Jombang yang di masa hidupnya menjadi penghuni utama panggung sejarah Indonesia. Hadlratus Syeikh Hasyim Asy'ari pendiri organisasi keagamaan terbesar se-nusantara sampai hari ini : Nahdlatul Ulama. Cak Durasim, seniman besar yang kesenian pasemon-nya melawan Jepang menjadi benih dari kesenian ludruk yang hidup sampai hari ini. Ludruk kemudian mengalami penyempitan kapitalistik dan menjadi Srimulat, sementara Cak Durasim menjadi Syahid karena perlawanan politiknya terhadap kolonialisme dan imperialisme kekuatan asing.
Kemudian, beliaunya KH Wahid Hasyim, yang karena kelembutan sikapnya maka lawan-lawan politiknya pun segan dan cinta kepadanya. Kemudian Asmuni bin Asfandi, termasuk penghuni utama hati dan kenangan hidup kita. Dan Bapak beliau, Pak Asfandi, adalah pendiri Gambus Misri , Ludruk pake musik dan gamelan Jawa Timur, Gambus Misri pakai musik melayu setengah Arab.
Lantas Gus Dur, KH Abdurrahman Wahid, yang banyak umatnya menyebut "la roiba fihi" tak ada keraguan sedikitpun tentangnya.
Terus Alm. Cak Nur. Nurcholish Madjid, pemerhati peta pemikiran dunia sebelah mana yang tidak kenal beliau. Waktu usianya belasan tahun di Pesantren Gontor ia sudah cas cis cus bahasa Inggris, Arab, Jerman dan Jepang. Sedemikian pandainya Cak Nur, sehingga batuk dan dehemnyapun ilmiah.
Masih ingat Gombloh ? Country Singer perokok lokomotif sambung menyambung namun suaranya bisa melengking bagai Robert Plant atau qari' Abdul Bashit bin Muhammad Abdus Shomad. Lagunya 'Indonesia Merah Darahku' sering kita perlakukan seolah-olah lagu wajib Nasional. Manusia sangat merdeka pecinta rakyat kecil, pernah honornya dibelikan ratusan BH / Bra dibagi-bagi di perkampungan prostitusi. bayangkan Gombloh naik beca dengan tumpukan keranjang BH / Bra, dia sibuk melemparkan BH itu satu persatu ke setiap rumah prostitusi.
Dan Wardah Hafidh, putri seorang tokoh Masyumi, wanita lembut berwajah imut-imut , jagoan Bahasa Inggris IKIP Malang dan tamatan Ballstate University, Munie City, Indianapolis, USA. Aktivis Urban Poor yang sering bikin geger Jakarta dan membuat Bang Sutiyoso pusing kepala. Kekalahan Wardah dari Sutiyoso hanya pada jumlah uangnya.
Then, tsumma al'asyirah, yang kesepuluh : tak lain tak bukan dialah Ustadz Abu Bakar Baasyir, arek mojoagung. Jombang ujung timur, tetangganya Mojolegi, Mojosongo, Mojongapit dst. dalam lingkaran kenangan Mojopahit. Keturunan Arab : Mojopahit adalah negara multi etnik, bahkan ketika Demak menggantikan kekuasaannya : Gubernur terakhir Majapahit adalah Nyoo Lay Waa - yang mati sial ditawur dibunuh rakyatnya sendiri karena dianggap gagal mengembalikan kejayaan Majapahit.
Beliau dilahirkan di lingkar wilayah sensitivitas sejarah penuh kenangan tentang pertentangan dan perbenturan Bahkan di zaman Belanda : dari Mojoagung inilah akhirnya kewedanaan Jombang menjadi Kabupaten, melalui peperangan yang tidak ringan. Ustadz Abu tamatan Pondok Modern Gontor Ponorogo. Bikin pesantren di Ngruki Solo yang kurikulumnya, filosofi, kelilmuan dan penyikapan zamannya disebut "Gontor Plus' .
Mendidik santri-santrinya untuk tidak sekadar menjadi alim (mengetahui ilmu-ilmu agama). Pun tidak sekadar menjadi 'arif (Pelajaran mendalami 'irfan , pengetahuan keakhiratan yang tahapan-tahapannya disebut ma'rifat). Santri-santri Ngruki juga dididik menjadi Mujahid (pejuang) yang cita-citanya adalah Jihad menuju derajat tertinggi pencapaian dan kebahagiaan, yakni "almautu fi sabilillah" mati di Jalan Allah.
Oleh karena itu dari sudut Tauhid, Tasawuf dan prinsip ubudiyah murni - yang tepat untuk kita ucapkan kepada Ustadz Abu adalah Congratulation ! Mabruuk ! Barakallah, Yarhamukallah.
Selamat bahwa beliau telah sukses menapak hampir ke puncak kemuliaan hidup di pandangan Allah. Seorang yang berada bersama beliau dalam keributan penangkapan di RSU Muhammadiyah Solo menceritakan ketika itu Ustadz ingin sekali ditembak oleh Polisi, supaya Syahid Fisabilillah.
Soal penafsiran atas nilai-nilai Islam, pilihan-pilihan modus perjuangan yang berbeda-beda, radikal atau moderat, konservatif atau liberal - sangat dimerdekakan oleh Islam - dan itu soal lain. Yang juga baik jadi pelajaran bersama adalah jalan lurus dan kaku yang diterapkan Ustadz Abu, telah tidak saja membuatnya masyuhurun fissama tetapi juga masyuhurun fil-ardl.
Source : Kyai Bejo, Kyai Untung, Kyai Hoki EAN Jombang
Kemudian, beliaunya KH Wahid Hasyim, yang karena kelembutan sikapnya maka lawan-lawan politiknya pun segan dan cinta kepadanya. Kemudian Asmuni bin Asfandi, termasuk penghuni utama hati dan kenangan hidup kita. Dan Bapak beliau, Pak Asfandi, adalah pendiri Gambus Misri , Ludruk pake musik dan gamelan Jawa Timur, Gambus Misri pakai musik melayu setengah Arab.
Lantas Gus Dur, KH Abdurrahman Wahid, yang banyak umatnya menyebut "la roiba fihi" tak ada keraguan sedikitpun tentangnya.
Terus Alm. Cak Nur. Nurcholish Madjid, pemerhati peta pemikiran dunia sebelah mana yang tidak kenal beliau. Waktu usianya belasan tahun di Pesantren Gontor ia sudah cas cis cus bahasa Inggris, Arab, Jerman dan Jepang. Sedemikian pandainya Cak Nur, sehingga batuk dan dehemnyapun ilmiah.
Masih ingat Gombloh ? Country Singer perokok lokomotif sambung menyambung namun suaranya bisa melengking bagai Robert Plant atau qari' Abdul Bashit bin Muhammad Abdus Shomad. Lagunya 'Indonesia Merah Darahku' sering kita perlakukan seolah-olah lagu wajib Nasional. Manusia sangat merdeka pecinta rakyat kecil, pernah honornya dibelikan ratusan BH / Bra dibagi-bagi di perkampungan prostitusi. bayangkan Gombloh naik beca dengan tumpukan keranjang BH / Bra, dia sibuk melemparkan BH itu satu persatu ke setiap rumah prostitusi.
Dan Wardah Hafidh, putri seorang tokoh Masyumi, wanita lembut berwajah imut-imut , jagoan Bahasa Inggris IKIP Malang dan tamatan Ballstate University, Munie City, Indianapolis, USA. Aktivis Urban Poor yang sering bikin geger Jakarta dan membuat Bang Sutiyoso pusing kepala. Kekalahan Wardah dari Sutiyoso hanya pada jumlah uangnya.
Then, tsumma al'asyirah, yang kesepuluh : tak lain tak bukan dialah Ustadz Abu Bakar Baasyir, arek mojoagung. Jombang ujung timur, tetangganya Mojolegi, Mojosongo, Mojongapit dst. dalam lingkaran kenangan Mojopahit. Keturunan Arab : Mojopahit adalah negara multi etnik, bahkan ketika Demak menggantikan kekuasaannya : Gubernur terakhir Majapahit adalah Nyoo Lay Waa - yang mati sial ditawur dibunuh rakyatnya sendiri karena dianggap gagal mengembalikan kejayaan Majapahit.
Beliau dilahirkan di lingkar wilayah sensitivitas sejarah penuh kenangan tentang pertentangan dan perbenturan Bahkan di zaman Belanda : dari Mojoagung inilah akhirnya kewedanaan Jombang menjadi Kabupaten, melalui peperangan yang tidak ringan. Ustadz Abu tamatan Pondok Modern Gontor Ponorogo. Bikin pesantren di Ngruki Solo yang kurikulumnya, filosofi, kelilmuan dan penyikapan zamannya disebut "Gontor Plus' .
Mendidik santri-santrinya untuk tidak sekadar menjadi alim (mengetahui ilmu-ilmu agama). Pun tidak sekadar menjadi 'arif (Pelajaran mendalami 'irfan , pengetahuan keakhiratan yang tahapan-tahapannya disebut ma'rifat). Santri-santri Ngruki juga dididik menjadi Mujahid (pejuang) yang cita-citanya adalah Jihad menuju derajat tertinggi pencapaian dan kebahagiaan, yakni "almautu fi sabilillah" mati di Jalan Allah.
Oleh karena itu dari sudut Tauhid, Tasawuf dan prinsip ubudiyah murni - yang tepat untuk kita ucapkan kepada Ustadz Abu adalah Congratulation ! Mabruuk ! Barakallah, Yarhamukallah.
Selamat bahwa beliau telah sukses menapak hampir ke puncak kemuliaan hidup di pandangan Allah. Seorang yang berada bersama beliau dalam keributan penangkapan di RSU Muhammadiyah Solo menceritakan ketika itu Ustadz ingin sekali ditembak oleh Polisi, supaya Syahid Fisabilillah.
Soal penafsiran atas nilai-nilai Islam, pilihan-pilihan modus perjuangan yang berbeda-beda, radikal atau moderat, konservatif atau liberal - sangat dimerdekakan oleh Islam - dan itu soal lain. Yang juga baik jadi pelajaran bersama adalah jalan lurus dan kaku yang diterapkan Ustadz Abu, telah tidak saja membuatnya masyuhurun fissama tetapi juga masyuhurun fil-ardl.
Source : Kyai Bejo, Kyai Untung, Kyai Hoki EAN Jombang
12 Komentar:
Jago sejarah juga ya pak..hebatt;;)
kalo Ryan pelaku mutilasi juga dari jombang kan?
heeee mentang2 di jombang nulis top ten jombang =)) jangan kalau ke rumah adiknya dibima akan menulis top ten bima :D bang jangan lama2 istrahatnya kangen nih... :X ...
oh iya bang saya baru tahu ternyata abu bakar baasyir itu orang jombang ya :)..
=================================================
ada yang keluapan bang jangan top ten tapi top wong jombang judulnya heeee b-( dan abang lupa ya sama pacar saya RYAN kan dai juga termasuk bang...
Kang Sudah sampe Pondok Modern Gontor Ponorogo yach ternyata,...aku ga bisa masuk jalur gaza,..
akhirnya cari setan budeg,...eh susah juga,..
Aseli sudah nyampe smpan,..
Hello there my friend! I found your blog very interesting so I have added your link in my Blogroll. I hope you'll link me back. Have a nice day! http://hapiblogging.blogspot.com/
wah habis gn aq mw buta top 10 magetan....
selagi manusia masih hidup di dunia ini, tak lain adalah harus harus berjuangan tuk mencapai kedalam hidup yang lebih baik, baik berjuang dalam menahan hawa nafsu maupun berjuangan dalam mencapai kesuksesan di dunia dan di aherat, karena manusia sekarang banyak mengikuti keinginan dan menuruti hawa nafsu untuk bisa mencapai apa yang diinginkannya
mantap informasinya...
jadi belajar sejarah neh
thanks pak...hehe
Walah... djombange endi iki cak.... ;)) wah... ini ngeliputnya sambil keliling2 ya...
menghargai hal positif yang dimiliki oleh tokoh kemudian dapat menjadi cerminan diri agar lebih baik... te-o-pe deyhh... sampai ada top jombang ten gnie... menghargai sejarahwan... :)
Sejarah yg menarik ;))
Jangan lupa.. disana juga ada ryan.. si begal dari jombang :)
Post a Comment
Silahkan Komentar Nye-Pam terpaksa saya Hapus.